Selasa 29 Mar 2022 07:47 WIB

Sering Buat Pernyataan Anti-Muslim, Kandidat Sayap Kanan Prancis Berbalik Minta Dukungan

Imbauan itu diucapkannya di tengah kemerosotan popularitasnya dalam jajak pendapat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pasangan calon presiden sayap kanan Prancis Marine Le Pen, kiri, dan Eric Zemmour berbagi senyum sebelum menyampaikan pidato selama pertemuan politik dengan asosiasi Pengusaha Prancis (MEDEF) di kampus startup Station F, di Paris, Prancis, Senin , 21 Februari 2022. Sering Buat Pernyataan Anti-Muslim, Kandidat Sayap Kanan Prancis Berbalik Minta Dukungan
Foto: AP/Michel Euler
Pasangan calon presiden sayap kanan Prancis Marine Le Pen, kiri, dan Eric Zemmour berbagi senyum sebelum menyampaikan pidato selama pertemuan politik dengan asosiasi Pengusaha Prancis (MEDEF) di kampus startup Station F, di Paris, Prancis, Senin , 21 Februari 2022. Sering Buat Pernyataan Anti-Muslim, Kandidat Sayap Kanan Prancis Berbalik Minta Dukungan

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden sayap kanan Prancis Eric Zemmour telah mengimbau umat Islam untuk mendukungnya dalam pemilihan Prancis mendatang. Imbauan itu diucapkannya di tengah kemerosotan popularitasnya dalam jajak pendapat.

Kampanye Zemmour selama ini dicirikan dengan retorika anti-Muslim dan anti-imigrannya. Namun, baru-baru ini ia mengimbau langsung Muslim Prancis pada kampanye baru-baru ini.

Baca Juga

"Jika Anda tidak menyukai orang-orang kami, budaya kami, cara hidup kami, dan Anda tidak ingin menjadi orang Prancis, ya itu hak Anda, tetapi anggaplah itu. Saya jujur ​​kepada Anda, jujurlah kepada Prancis. Itu tidak terserah Prancis untuk beradaptasi dengan budaya Anda," kata Zemmour, dilansir dari The New Arab, Senin (28/3/2022).

Setelah sorak-sorai dari para pendukung, ia melanjutkan dengan mengklaim bahwa pandangannya telah disalahartikan oleh rival dan media.

"Mereka sering berbohong tentang niat saya, mereka sering bermain ketakutan dengan kata-kata saya. Wartawan dan politikus berbohong kepada Anda, mereka membuat Anda percaya bahwa saya ingin mencegah Anda menjalankan agama Anda, itu salah," ungkapnya. 

Jajak pendapat baru-baru ini telah menempatkannya menjadi politikus di tempat keempat, dengan pengamat berspekulasi dia telah berjuang untuk menghilangkan kontroversi dari komentar yang baru-baru ini yang muncul kembali terkait pujiannya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tahun lalu, jajak pendapat menunjukkan Zemmour memiliki peluang untuk menempati posisi kedua dalam pemilihan presiden dan menghadapi Macron di putaran kedua. Putaran pertama pemilihan presiden Prancis 2022 akan berlangsung pada 10 April.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement