Selasa 29 Mar 2022 09:52 WIB

Portugal Punya Segudang Alasan untuk tak Remehkan Makedonia Utara

Makedonia Utara memiliki catatan sebagai pembunuh tim-tim raksasa.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos.
Foto: AP/Armando Franca
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos.

REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Portugal tinggal selangkah lagi mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2022. Makedonia Utara menjadi halangan terakhir kampiun Piala Eropa 2016 itu untuk bisa merumput di Qatar 2022, tepatnya saat kedua tim berhadapan di partai final babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Rabu (30/3/2022) dini hari WIB.

Dari segi peringkat FIFA, materi pemain termasuk keberadaan Cristiano Ronaldo, dan status sebagai tuan rumah, Portugal jelas diunggulkan untuk bisa membungkam Makedonia Utara dalam laga yang digelar di Stadion Do Dragao, Porto, tersebut. Namun, tim besutan Fernando Santos itu memiliki segudang alasan untuk tidak meremehkan kemampuan Lions, julukan Makedonia Utara.

Baca Juga

Italia menjadi korban terakhir dari kejutan yang dihadirkan peringkat ke-67 FIFA tersebut. Gol semata wayang Aleksandar Trajovski memastikan keberhasilan Makedonia Utara menyingkirkan juara Piala Eropa 2020 itu di semifinal play-off. Ini ternyata bukan satu-satunya kejutan yang pernah ditorehkan Makedonia Utara di pentas sepak bola Eropa.

Pada tahun lalu, Elif Elmas dkk sukses menumbangkan Jerman di lanjutan penyisihan Grup J kualifikasi Piala Dunia 2022. Melawat ke kandang Jerman di Duisburg, Makedonia Utara menang, 2-1, sekaligus menghentikan rekor tidak pernah kalah Jerman di 31 laga internasional sebelumnya.

Dengan rekam jejak ini, Makedonia Utara memiliki catatan sebagai pembunuh tim-tim raksasa. Tidak berhenti sampai di situ, Makedonia Utara juga memiliki pengalaman menyulitkan Portugal. Di pertemuan terakhir, tepatnya di ajang uji coba pada 2021, Makedonia Utara berhasil menahan imbang Portugal, tanpa gol.

Ancaman Makedonia Utara disadari sepenuhnya oleh pelatih Portugal, Fernando Santos. Terlebih, duel pertama antara kedua tim di laga kompetitif ini akan mempertaruhkan satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2022.

''Tim yang berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Eropa rasanya tidak perlu diperkenalkan lagi. Ini adalah laga final dan laga final akan selalu sulit. Ini adalah laga yang harus kami menangkan. Kami akan menghormati Makedonia Utara seperti halnya saat menghadapi Turki,'' ujar Santos di laman resmi UEFA, Senin (28/3/2022).

Pelatih berusia 67 tahun itu lantas meminta anak-anak asuhnya untuk bisa terus menjaga fokus dan konsentrasi selama 90 menit, tidak hanya soal agar bisa mencetak gol, tapi juga soal soliditas sektor pertahanan.

Santos agaknya tidak mau bernasib sama dengan Italia, yang kebobolan pada masa injury time babak kedua. Santos pun berharap, para penggawa Portugal tidak lagi melakukan kesalahan seperti saat menghadapi Turki di babak semifinal. Meski berhasil menutup laga dengan kemenangan, 3-1, Portugal sempat kebobolan usai unggul dua gol.

Bahkan, Turki memiliki peluang besar menyamakan kedudukan via eksekusi tendangan penalti. Beruntung buat Portugal, Burak Yilmaz gagal mengeksekusi tendangan penalti tersebut. ''Hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi,'' tegas Santos.

Terlepas dari kondisi tersebut, Portugal mendapatkan suntikan berharga di laga ini, terutama dalam kesiapan pemain. Joao Cancelo sudah bisa diturunkan usai melakoni larangan bertanding. Cancelo kemungkinan besar akan kembali mengisi posisi bek sayap kanan. Pun dengan kehadiran bek tengah senior, Pepe, yang telah pulih dari Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement