REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla berencana melakukan pemecahan nilai saham atau stock split. Untuk keperluan tersebut, produsen kendaraan listrik ini akan meminta persetujuan dari pemegang saham terlebih dahulu.
Dengan stock split ini, Tesla ingin meningkatkan jumlah saham beredar sehingga bisa menarik lebih banyak investor yang masuk. Jika terlaksana, stock split ini akan menjadi yang kedua kalinya bagi Tesla sejak 2020.
Di Amerika Serikat, Aksi stock split belakangan sedang ramai dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Dalam dua tahun terakhir, Apple, Nvidia dan Tesla telah memecah saham mereka. Selain itu, Amazon dan Google juga telah mengumumkan rencana stock split.
Umumnya, perusahaan melakukan stock split ini untuk menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah dan menarik lebih banyak investor. Namun, pemecahan saham tidak memengaruhi fundamental perusahaan.
Setelah pengumuman stock split, saham Tesla pun melonjak delapan persen pada perdagangan Senin (28/3/2022). Sentimen ini telah menambah lebih dari 100 miliar dolar AS ke nilai pasar sahamnya.
Sementara, Amazon telah naik sekitar 20 persen sejak 9 Maret 2022. Kenaikan terjadi sesaat setelah perusahaan e-commerce raksasa tersebut mengumumkan pemecahan saham yang akan berlaku pada 6 Juni.