Selasa 29 Mar 2022 15:54 WIB

Presiden Erdogan Bertemu Roman Abramovic di Istana Dolmabahce, Istanbul

Perundingan damai antara Ukraina dan Rusia dihelat di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki.

Rep: Erik PP/ Red: Partner
.
Foto: network /Erik PP
.

Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan bertemu dengan tim delegasi Rusia yang juga eks pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovic di Istana Dolmabahce, Istanbul, Selasa (29/3/2022).
Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan bertemu dengan tim delegasi Rusia yang juga eks pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovic di Istana Dolmabahce, Istanbul, Selasa (29/3/2022).

ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan bertemu dengan tim delegasi Rusia yang juga eks pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovic di Istana Dolmabahce, Istanbul, Selasa (29/3/2022). Turki berusaha menjadi mediator perundingan damai yang dihadiri delegasi Ukraina dan Rusia. Sebelumnya, muncul kabar jika Abramovic sempat keracunan makanan. Wall Street Journal melaporkan, Abramovich dan para negosiator menunjukkan gejala keracunan seperti mata merah, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka.

Dalam pidatonya, Erdogan mengatakan, delegasi Ukraina dan Rusia memiliki tugas bersejarah untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian akhirnya. "Turki bukan mediator untuk pembicaraan tetapi akan memberikan apa pun yang diperlukan dari dirinya sendiri untuk memudahkan negosiasi," kata Erdogan dalam pidatonya.

Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak juga mengunggah pesan Erdogan sebelum kedua delegasi kedua negara resmi berunding. "Melanjutkan perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Memulihkan perdamaian akan menguntungkan negara Anda dan semua yang lain. Anda, sebagai delegasi, memikul tanggung jawab historis atas keputusan yang dibuat hari ini," Presiden @RTErdogan pada pembukaan putaran negosiasi Istanbul antara Ukraina dan Rusia," ucap Podolyak melalui akun Twitter, @Podolyak_M.

Daily Sabah juga melaporkan, Erdogan berharap, perundingan bisa menemukan titik temu yang disepakati kedua negara. "Kami berharap pertemuan itu akan bermanfaat bagi kedua negara dan kawasan, karena Turki sangat khawatir tentang konflik tersebut," ucap Erdogan.

Advertisement