DIY Dilanda Angin Kencang, Listrik Padam di Sejumlah Wilayah
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Listrik padam (ilustrasi) | Foto: Antara/Irsan Mulyadi
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kondisi cuaca hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Senin (28/3/2022) mengakibatkan gangguan distribusi tenaga listrik. Hal ini dikarenakan hujan dan angin membuat pohon dan baliho rubuh di wilayah kerja PLN UP3 Yogyakarta.
Cuaca itu mengakibatkan satu tiang jaringan tegangan menangah (jtm) Yogyakarta patah. Lalu, satu tiang jtm di Sleman patah, enam suspension di Kalasan pecah, serta satu tiang dan dua tiang jaringan tegangan rendah (jtr) patah di Sedayu.
Kondisi itu terdampak ke 18 penyulang, 3.733 gardu dan 254.236 pelanggan. Sampai 29 maret 2022 pagi, masih banyak masyarakat sekitar DIY yang mengeluhkan mati listrik karena 11 gardu masih padam dan listrik bagi 902 pelanggan masih padam.
Penanganan dilakukan mulai penggantian tiang patah dan perbaikan konduktor. Jelang siang, 18 penyulang yang terdampak sudah menyala, 3.733 gardu terdampak sudah menyala dan 245.235 pelanggan akhirnya sudah teraliri listrik kembali.
Manager Pusat Pengendalian Operasi BPBD DIY, Danang Samsurizal mengatakan, pohon tumbang terjadi di beberapa lokasi. Seperti di Jalan Temanggal, Kalasan, Sleman, pohon lamtoro dengan diameter 60 dan 50 sentimeter menimpa jaringan listrik.
Kemudian, di Kadirojo II, Sleman, pohon jambu mete diameter 50 sentimeter rubuh saat angin kencang disertai hujan menimpa gapura dan jaringan listrik. Terjadi pula di Cupuwatu II, Sleman, pohon jambu mete 65 sentimeter rubuh menimpa rumah.
"Analisa kejadian, pohon jambu mete tumbang saat angin kencang disertai hujan dan menimpa rumah warga, sehingga ada kerusakan di bagian atap rumah tersebut," kata Danang, Selasa (29/3).
Selain itu, pohon tumbang terjadi pula di Karangmojo, Sleman. Pohon rambutan tumbang saat angin kencang disertai hujan dan menimpa rumah bagian samping dan teras rumah. Kerusakan terbanyak terjadi di genting rumah karena tertimpa pohon.
Penanganan yang sudah dilaksanakan seperti pemangkasan pohon yang tumbang dan menyingkirkan kayu-kayu dari pohon tumbang yang menutup akses jalan. Sehingga, dapat digunakan sebagaimana fungsi jalan itu dan di area rumah yang tertimpa. "Korban jiwa nihil, status terkondisi," ujar Danang.