Selasa 29 Mar 2022 18:14 WIB

Anggota DPRD: Seharusnya SDN Ciheuleut Kota Bogor Sudah Diperbaiki

Anggota DPRD Bogor sebut anggaran perbaikan SDN Ciheuleut sudah digelontorkan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Guru melihat kondisi atap sekolah yang ambruk di SDN Ciheuleut 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). Anggota DPRD Bogor sebut anggaran perbaikan SDN Ciheuleut sudah digelontorkan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Guru melihat kondisi atap sekolah yang ambruk di SDN Ciheuleut 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). Anggota DPRD Bogor sebut anggaran perbaikan SDN Ciheuleut sudah digelontorkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dua atap ruang kelasndi SDN Ciheuleut 1 dan SDN Ciheuleut 2 Kota Bogor ambruk pada Senin (28/3) akibat hujan deras dan kondisi bangunan yang sudah rapuh. Berdasarkan data DPRD Kota Bogor, perbaikan SDN Ciheuleut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2022.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Mohammad Mohan, mengatakan saat SDN Otista ambruk pada September 2021, DPRD Kota Bogor telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk menginventarisasi bangunan sekolah yang perlu perbaikan.

Baca Juga

Mohan menyebutkan, SDN Ciheuleut juga menjadi salah satu sekolah yang seharusnya sudah direvitalisasi tahun ini. Ia menyebutkan anggaran perbaikan sekolah untuk pengawasan bangunan senilai Rp 43 juta, perencanaan Rp 45 juta dan untuk pembangunan fisik Rp 600 juta.

“Nah yang jadi pertanyaan kan, kenapa sekarang belum dilaksanakan juga. Artinya kita kecolongan lagi,” kata Mohan, Selasa (29/3/2022).

Lebih lanjut, Mohan nenyebutkan, di dalam APBD 2022 terdapat pos anggaran sebesar Rp 7,9 miliar. Dimana anggaran tersebut dialokaiskan untuk perbaikan sekolah tingkat sedang hingga berat.

“Diharapkan semuanya bisa terlaksana tahun ini, agar anak-anak di Kota Bogor bisa mendapatkan rasa aman dalam mengemban pendidikan,” imbuhnya.

Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Eka Wardhana, mengaku prihatin dengan kondisi fasilitas pendidikan di Kota Bogor. Untuk itu, Eka akan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Yang pasti tidak ada kata lain selain prihatin. Kedua, harus ada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah kota bogor, baik walikota dan kami di dprd katian dengan menyikapi kondisi ini,” katanya.

Menurut informasi yang diterima oleh Eka yang juga koordinator Komisi III DPRD Kota Bogor yang berfokus kepada pembangunan fisik, lelang revitalisasi SDN Ciheuleut harus segera dijalankan. Namun, ia menyayangkan adanya miss komunikasi antara pihak sekolah dan Disdik Kota Bogor.

Sebab, menurut data dari Kepala Bidang Sekolah Dasar di Disdik Kota Bogor, sekolah yang akan direvitalisasi tahun ini telah dilakukan kajian oleh konsultan. Namun, setelah ia mengkonfirmasi ke Kepala SDN Ciheuleut, dikonfirmasi belum ada yang datang ke sekolah sampai dua bangunan tersebut akhirnya roboh.

“Ada miskomunikasi. Karena kalau bicara konsultan itu kan sudah bicara fisik, bangunannya seperi apa, gambarannya seperti apa, artinya kalau ibu bilang akan diintervensi saat lebaran, ya saya berharap kegiatan itu sudah dimulai dari sekarang. Jangan sampai pembangunan ini malah jadi tahun jamak,” tegasnya.

Kepala SDN Ciheuleut 2, Dedeh Faridah, mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, pembangunan gedung sekolah ini diperkirakan terakhir dilakukan pada sekitar 1990.

“Yang roboh itu kelas dua-duanya. Ruang kelas 2 dan kelas 4 SDN Ciheuleut 1 dan SDN Ciheuleut 2. Jadi ada beberapa ruangan yang memang hancur,” jelas Dedeh.

Di samping itu, ia pun tak menampik jika SDN Ciheuleut kekurangan ruang kelas atau lokal. Sebab banyak ruangan yang tidak layak pakai. Sehingga selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung, ruangan kelas dipakai bergantian.

Dedeh mengatakan, pihaknya telah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Bahkan sebelum kejadian robohnya dua kelas ini.

“Katanya (perbaikan) menunggu lelang tiga bulan, baru akan dilaksanakan Insya Allah November selesai. Pembangunan tiga bulan yang akan datang,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement