Rabu 30 Mar 2022 00:56 WIB

Industri Farmasi Indonesia Menuju Kemandirian Obat-obatan

Indonesia memiliki 160 pabrik farmasi yang memproduksi kurang lebih 2.000 jenis obat.

Red: Nidia Zuraya
Obat-obatan (ilustrasi).
Foto: unitednews.com.pk
Obat-obatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) berkomitmen memperkuat kemandirian kesehatan nasional dengan menjamin ketersediaan obat dan vitamin di seluruh Indonesia melalui pelaku industri kesehatan dan farmasi yang tergabung GP Farmasi."Dengan melibatkan 160 pabrik farmasi yang memproduksi kurang lebih 2.000 jenis zat obat dan kekuatan saluran distribusi anggota, kami optimistis dapat berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan obat-obatan impor," ujar Ketua Umum GP Farmasi Tirto Kusnadi dalam keterangan perse tertulis, Selasa (29/3/2022).

Sebelumnya, GP Farmasi juga telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke XVI di Bali guna memperkuat komitmen pelaku industri kesehatan dan farmasi yang tergabung dalam GP Farmasi untuk mewujudkan kemandirian kesehatan nasional.Dalam Munas tersebut, Tirto Kusnadi juga terpilih kembali sebagai Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia untuk periode jabatan 2022-2027.

Baca Juga

Tirto menjelaskan, GP Farmasi bersama dengan kementerian dan lembaga terkait juga telah memperkuat komitmen kerja sama strategis dalam upaya memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam negeri."Dukungan dari kementerian dan lembaga menjadi hal yang sangat penting untuk terus diupayakan ke depan," katanya.

Selai itu, dalam Munas GP Farmasi itu, Kementerian Kesehatan juga menyampaikan akan memberikan fasilitas non fiskal berupa pembiayaan uji klinik untuk industri farmasi inovator.Menurut Tirto, hal tersebut adalah salah satu hal yang sangat disambut baik.