Rabu 30 Mar 2022 00:35 WIB

Hutan Terbakar di Chernobyl Dikhawatirkan Picu Penyebaran Radiasi

Polusi udara radioaktif juga telah dilepaskan karena kebakaran di Chernobyl

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Suasana Kebakaran hutan yang terjadi di zona eksklusif sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di dekat desa Volodymyrivka, Ukraina, Ahad (5/4).
Foto: AP Photo/Yaroslav Yemelianenko
Suasana Kebakaran hutan yang terjadi di zona eksklusif sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di dekat desa Volodymyrivka, Ukraina, Ahad (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Lebih dari 10 ribu hektar hutan di Zona Pengecualian Chernobyl terbakar. Polusi udara radioaktif juga telah dilepaskan karena pembakaran.

Komisaris Verkhovna Rada dari Ukraina untuk Hak Asasi Manusia Lyudmila Denisova memperingatkan polusi udara akibat kebakaran di area Chernobyl dapat terbawa angin dengan jarak yang signifikan.

“Pengendalian dan pemadaman kebakaran tidak mungkin dilakukan karena penyitaan Zona Eksklusi oleh pasukan Rusia,” katanya dikutip dari euronews.

 

Denisova menjelaskan kondisi itu mengancam radiasi ke Ukraina, Belarusia, dan negara-negara Eropa. Atas kemungkinan ini, dia meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk segera mengirim ahli dan peralatan pemadam kebakaran sesegera mungkin untuk mencegah konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.

Tapi, politisi Ukraina Inna Sovsun mengatakan sangat sulit memadamkan api segera. Wilayah yang terbakar saat ini berada di luar kendali Ukraina atau telah dikuasai oleh pasukan Rusia.

Pejabat Ukraina telah mengklaim bahwa kebakaran dimulai oleh tembakan Rusia. Cuaca kering dan berangin dapat meningkatkan intensitas dan skala kebakaran dengan cara yang sulit ditangani, bahkan ketika kondisi normal.

"Kami khawatir api akan mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir. Tingkat radiasi sudah meningkat," kata Sovsun.

Kebakaran di Zona Pengecualian Chernobyl di sekitar Pembangkit Listrik Chernobyl ditutup setelah reaktor meledak pada 1986. Area terbengkalai ini masih dianggap berbahaya karena tanahnya mengandung radiasi sejak bencana besar terjadi. Situs itu sendiri juga masih berisi fasilitas penyimpanan nuklir dan pembuangan limbah yang dapat menyebabkan bencana jika dibakar.

Pasukan Rusia merebut Chernboyl empat minggu lalu. IAEA telah memohon kesepakatan internasional untuk mengizinkan para ahli dan peralatan masuk ke area tersebut untuk memastikan keamanan pabrik.

Ada kekhawatiran tentang kekurangan makanan dan bahan bakar untuk orang-orang yang tersisa di daerah tersebut serta kesejahteraan staf yang terjebak di pembangkit listrik. Namun, regulator lokal Ukraina yang bertanggung jawab atas daerah tersebut mengatakan, tidak memperkirakan kebakaran hutan yang terjadi di dekat Chernobyl akan menyebabkan masalah radiologi.

Meskipun pengukuran radiasi saat ini tidak dilakukan, pengatur masih menilai risiko radiologis rendah berdasarkan pengalaman bertahun-tahun atas kebakaran tersebut. Dugaan ini pun didukung data terperinci tentang lokasi dan jumlah kontaminasi radioaktif sisa di tanah setelah kecelakaan 1986.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement