Selasa 29 Mar 2022 21:57 WIB

BPH Migas: Stok Pertalite 1,15 Juta KL

Dengan stok tersebut ketahanan energi mencapai 15,7 hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta, Kamis (23/12). Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan hingga saat ini tak ada kendala pasokan Pertalite.
Foto: Republika
Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta, Kamis (23/12). Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan hingga saat ini tak ada kendala pasokan Pertalite.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan hingga saat ini tak ada kendala pasokan Pertalite.

Kepala BPH Migas Kementerian ESDM, Erika Retnowati, menjelaskan, saat ini stok Pertalite berada di angka 1,15 juta KL. Erika menjelaskan, dengan stok tersebut ketahanan energi mencapai 15,7 hari.

Baca Juga

"Saat ini stok Pertalite dalam posisi aman, meski secara penyaluran sudah melebihi dari kuota yang ditetapkan," ujar Erika dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2022).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan keputusan menjadikan Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sejak 10 Maret melalui Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022.

"Premium sudah tidak dijual lagi, saat ini yang menjadi JBKP adalah Pertalite," ujar Tutuka dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2022).

Tutuka juga menjelaskan saat ini masyarakat tak bisa lagi seleluasa itu membeli Pertalilte. Sebab, saat ini jatah Pertamina menjual Pertalite dalam 2022 hanya 23,05 juta KL.

Sayangnya, kata Tutuka lagi, saat ini konsumsi Pertalite sudah naik. Ia bahkan memprediksi bahwa hingga akhir tahun nanti konsumsi Pertalite bisa mencapai 26,5 juta KL

"Estimasi over kuota 15 persen (26,5 juta KL) dari kuota yang ditetapkan (23,05 juta KL)," ujar Tutuka.

Sejak Januari 2022 hingga Februari kemarin saja, kata Tutuka realisasi serapan Pertalite mencapai angka 4,2 juta KL atau lebih 18,5 persen dari kuota bulan Februari.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement