REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Keputusan pemerintah untuk menjadikan vaksinasi bosster sebagai syarat wajib mudik membuat minat masyarakat untuk menjalani vaksinasi meningkat. Di Kabupaten Indramayu, masyarakat rela mengantre untuk mendapatkan vaksin booster.
Hal itu seperti yang terlihat dalam kegiatan vaksinasi di Terminal Indramayu, Selasa (29/3/2022). Dari target puluhan peserta, ternyata warga yang menjalani vaksinasi mencapai ratusan orang.
Petugas Puskesmas Plumbon yang menyelenggarakan vaksinasi di Terminal Indramayu sampai mendadak mengambil ulang stok vaksin yang ada di puskesmas untuk melayani masyarakat di terminal tersebut. "Awalnya kami hanya menargetkan 50 orang. Namun ternyata yang datang melebihi target, ada sekitar ratusan orang," ujar Kepala Puskesmas Plumbon, Heppy Novlina.
Dalam vaksinasi tersebut, Puskesmas Plumbon juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menjaring masyarakat yang belum divaksin. Selain masyarakat yang terjaring razia, banyak pula yang sengaja datang dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti vaksinasi.
Heppy mengatakan adanya persyaratan wajib vaksin booster untuk mudik lebaran tahun ini turut meningkatkan antusiasme masyarakat dalam menjalani vaksinasi. Mereka sengaja divaksin agar bisa mudik lebaran tahun ini.
Hal itu seperti yang dilakukan Rendy Maulana (24), seorang pemuda yang bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Indramayu. Dia sengaja berkeliling mencari lokasi vaksinasi demi bisa mendapat vaksin booster agar bisa mudik. "Saya muter ke beberapa lokasi, nemunya di sini (terminal)," kata Rendy.
Rendy mengaku sengaja menjalani vaksinasi booster karena menjadi syarat wajib bagi warga yang hendak mudik. Karena itu, demi bisa mudik ke kampung halamannya di Surabaya, dia berinisiatif untuk mengikuti vaksinasi. "Kalau sudah memenuhi syarat yang ditetapkan pemerintah, bisa mudik dengan tenang," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu per 28 Maret 2022, vaksinasi dosis satu di Kabupaten Indramayu sudah mencapai 90,77 persen, dosis dua mencapai 71,45 persen, dan dosis tiga atau booster 6,72 persen.