Senin 09 May 2022 07:15 WIB

Butuh Uang Cepat untuk Renovasi, Pilih KTA atau Kredit Renovasi Rumah?

Biaya renovasi rumah cukup mahal. Jika butuh uang cepat untuk renovasi, dapat memanfaatkan pinjaman bank. Sebaiknya pilih pinjaman KTA atau kredit renovasi rumah?

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Renovasi Rumah: KTA atau Kredit?
Renovasi Rumah: KTA atau Kredit?

Rumah ingin diperbaiki atau dirombak, pasti membutuhkan dana renovasi rumah yang cukup besar. Mulai dari belasan juta sampai ratusan juta rupiah.

Bagaimana jika tidak ada dananya, sementara renovasi rumah sifatnya sangat mendesak. Genteng atau atap bocor, pintu rumah rusak, cat tembok sudah terkelupas, atau kebutuhan perbaikan lainnya.

Sekarang ini, kamu bisa memanfaatkan pinjaman dari bank. Apakah itu dalam bentuk Kredit Tanpa Agunan (KTA) ataupun kredit renovasi rumah.

Sebetulnya, mana yang lebih bagus antara pinjaman KTA vs kredit renovasi rumah? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Renovasi Rumah dengan Pinjaman, Apa Untungnya?

 

Kelebihan KTA untuk Renovasi Rumah

Renovasi Rumah

Dana renovasi rumah

1. Pencairan cepat

Berhubung tidak ada agunan, maka proses pencairan KTA hanya memakan waktu 2-3 hari setelah pengajuan disetujui. Namun untuk proses pengajuan pinjaman KTA minimal 3-5 hari kerja bila data dan semua persyaratan sudah lengkap.

Hal ini akan menguntungkanmu untuk dapat segera merenovasi rumah. Jadi, pastikan tidak melewatkan atau meninggalkan satu syarat pun agar pengajuan KTA disetujui bank.

2. Persyaratan mudah

Persyaratan pengajuan KTA, antara lain usia minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun. Dokumen NPWP, Kartu Keluarga, Akta Nikah (jika sudah menikah), slip gaji untuk karyawan dan SIUP/TDP bagi wiraswasta, serta rekening tabungan selama 3 bulan terakhir, dan formulir asli pengajuan KTA.

Pastikan catatan kredit kamu di SLIK OJK dalam keadaan lancar. Tidak ada riwayat tunggakan utang atau kredit macet. Selain itu, kamu tidak memiliki rasio utang melebihi 30% dari total penghasilan setiap bulan.

Jika semuanya sudah lengkap, tinggal submit atau berikan kepada customer service. Tunggu selama 2-3 hari untuk proses verifikasi oleh pihak bank, dan dananya pun siap dicairkan ke rekening.

Kekurangan KTA untuk Renovasi Rumah

Pinjaman Uang

Pinjaman KTA

1. Limit lebih kecil

Sejumlah bank menawarkan limit pinjaman KTA beragam. Ada yang sampai Rp 200 juta, Rp 300 juta, bahkan Rp 500 juta. Sangat cocok untuk kebutuhan dana renovasi rumah yang nilainya tidak lebih dari limit tersebut.

2. Bunga relatif tinggi dan tenor pendek

Pinjaman KTA menawarkan suku bunga bervariasi. Ada yang mulai dari 0,59% sampai 3 persen per bulan. Berarti setahun, bunga KTA mulai dari 7,08% sampai 36%. 

Sifatnya flat atau tetap. Bunga flat, artinya jumlah beban bunga setiap bulan tetap (flat), meski sisa pokok pinjamannya terus menurun setiap bulannya. Sedangkan tenornya lebih pendek, maksimal 5 tahun (60 bulan), walaupun ada yang menawarkan hingga 15 tahun.

Baca Juga: PNS dan Karyawan, Sebaiknya Pilih Bunga KPR Fix atau Floating?

Kelebihan Kredit Renovasi Rumah

Kredit Renovasi Rumah

Kredit Renovasi Rumah

Sebagai pembanding, yuk sandingkan dengan kredit renovasi rumah. Berikut kelebihan dan kekurangannya.

1. Suku bunga lebih rendah

Suku bunga kredit renovasi rumah lebih rendah. Suku bunga kredit renovasi rumah sekitar 9% sampai 13% per tahun.

Skema bunga yang ditawarkan fix dan cap. Jenis suku bunga KPR fixed yang tidak berubah atau sama selama beberapa periode tertentu. Dan setelah masa bunga fixed berakhir, berlaku suku bunga mengambang (floating), namun dengan besaran tidak melebihi suku bunga cap.

Contoh, suku bunga fix sebesar 3,65% sampai 7,25% per tahun. Sedangkan suku bunga floating sebesar 5% sampai 8,65% per tahun.

Suku bunga tersebut berdasarkan tenor pinjaman yang dipilih. Misalnya untuk pinjaman tenor 10 tahun dengan suku bunga fix selama 3 tahun. Sedangkan 7 tahun sisanya menggunakan bunga floating. Suku bung aini akan ditinjau setiap 6 bulan sekali.

2. Plafon pinjaman besar dan tenor lama

Untuk tenor pinjaman akan disesuaikan dengan harga jual rumah saat itu. Jika harga rumah Rp 1 miliar, maka plafon yang dapat diberikan hingga Rp 800 juta. Sekitar 80% dari total aset sesuai ketentuan kredit renovasi rumah dari bank. 

Pilihan tenor kredit renovasi rumah juga lebih panjang. Bisa mencapai 30 tahun. Mirip-mirip ambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Baca Juga: Mending KPR Subsidi Tenor Panjang atau Pendek?

Kekurangan Kredit Renovasi Rumah

Kredit Renovasi Rumah

Kredit Renovasi Rumah

1. Pakai agunan atau jaminan

Kamu harus menyerahkan jaminan kepada pihak bank saat mengajukan pinjaman. Bank akan melihat total aset yang dijaminkan.

Dari situ, bank akan memutuskan berapa total pinjaman yang diberikan. Jika ingin mengajukan kredit renovasi rumah, pikirkan aset mana yang akan dijadikan jaminan dan pastinya disetujui.

2. Syaratnya lebih ribet

Dari segi syarat juga lebih ribet daripada KTA. Selain ada aset yang dijaminkan, kamu juga harus melengkapi persyaratan lain agar pinjaman disetujui. 

Seperti ada bank yang meminta persyaratan usia minimal 18 tahun, maksimal 65 tahun (perngusaha) dan 55 tahun (karyawan). Bekerja minimal 1 tahun di perusahaan terakhir atau total pengalaman kerja selama 2 tahun

Syarat lainnya, menutup asuransi rumah (jiwa dan kebakaran), syarat berupa banker’s clause, menandatangani perjanjian Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT), besarnya cicilan dihitung dari total penghasilan gabungan (suami dan istri).

Pilih Pinjaman Renovasi Rumah yang Sesuai Kebutuhan 

Mana yang ingin kamu pilih? Sebelum mengajukan, pilih pinjaman untuk renovasi rumah yang sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Jika kebutuhan dana renovasi rumah hanya puluhan juta, sebaiknya pilih pinjaman KTA. Namun jika sudah mencapai lebih dari Rp 500 juta biaya renovasinya, kredit renovasi rumah bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: Cara Jual Rumah Cepat dalam Waktu 12 Minggu

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement