Rabu 30 Mar 2022 10:15 WIB

Gempa Bumi Ancam 'Surga Sapi' di Pulau Terpencil Portugal

Gempa bumi berdampak terhadap tanah padang rumput di Azores, Portugal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Peternakan sapi perah (ilustrasi)
Foto: Umar Mukhtar
Peternakan sapi perah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAO JORGE -- Tertutupi padang rumput hijau subur, kepulauan Azores di Atlantik tengah, Portugal, adalah surga bagi para sapi. Hanya saja, ribuan gempa bumi kecil yang telah mengguncang pulau vulkanik Sao Jorge dalam beberapa hari terakhir membuat peternak sapi perah gelisah.

Sapi yang sedang merumput dapat ditemukan di setiap sudut di wilayah itu. Pembuatan keju susu mentah tradisional merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga. Produksi susu mewakili 70-80 persen perekonomian pulau itu.

Baca Juga

Namun, 211 peternak sapi perah Sao Jorge saat ini merasa ketakutan. Mereka khawatir akan dampak lebih dari 14.000 gempa bumi yang melanda pulau itu sejak 19 Maret terhadap ternak dan padang rumput.

Ada kekhawatiran getaran yang mencapai magnitudo hingga 3,3, bisa menandakan letusan gunung berapi untuk pertama kalinya sejak 1808, atau gempa bumi yang kuat. Pusat pengawasan seismo-vulkanik CIVISA menaikkan peringatan gunung berapi pulau itu minggu lalu ke Level 4, pada skala 5, yang berarti ada kemungkinan nyata gunung berapi itu bisa meletus.

Dengan sepatu botnya yang tertutup lumpur, petani Rui Bettencourt bekerja tanpa lelah sepanjang hari untuk memerah susu lebih dari 200 sapinya. Dia hampir tidak punya waktu untuk memikirkan kondisi yang disebut sebagai krisis seismik.

"Ada gempa bumi, tapi kami harus keluar setiap hari. Kami tidak bisa meninggalkan hewan," kata pria berusia 47 tahun itu saat sapi-sapinya berkeliaran di belakangnya.

Di dekat unit produksi keju tempat Bettencourt menjual susunya, presiden pabrik Uniqueijos Antonio Aguiar mengatakan, para petani akan menjadi yang terakhir meninggalkan pulau itu jika bencana alam terjadi.

"Mereka (petani) tetap bekerja karena dari sinilah mereka mendapatkan penghasilan," kata Aguiar.

Ketakutan memang sudah terasa di tanah itu. Sebanyak 1.500 dari sekitar 8.400 penduduk pulau itu telah pergi melalui laut atau udara. Kekurangan staf kecil telah mempengaruhi tiga pabrik keju Sao Jorge, termasuk Uniqueijos, karena beberapa pekerja telah meninggalkan pulau itu.

Jika situasinya memburuk, ada kekhawatiran pabrik tidak memiliki cukup staf untuk memproses susu, yang berarti lebih sedikit uang bagi petani. Sekretaris pertanian Azores mengatakan, pemerintah akan secara finansial mendukung para petani yang berjuang untuk menjual susu.

Bettencourt juga khawatir tentang dampak abu dari letusan gunung berapi terhadap 70 hektar lahan pertaniannya. Aguiar mengatakan, petani di Portugal dan di tempat lain sudah berjuang dengan kenaikan biaya bahan bakar dan pakan ternak sebagian karena invasi Rusia ke Ukraina. Bencana alam akan membuat segalanya lebih sulit.

Aguiar mengatakan telah mendengar dari para peternak bahwa sapi menunjukkan tanda-tanda kegelisahan saat gempa berlanjut. Pemerintah Azores mengatakan akan memindahkan sapi ke daerah yang aman jika diperlukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement