REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong daerah terus mengembangkan produk hortikultura yang berorientasi ekspor dan meningkatkan ekonomi daerah. Satu diantaranya adalah buah Pisang Cavendish yang peluang ekspornya masih besar. Sementara, baru beberapa daerah yang menghasilkan pisang ini di Indonesia.
"Saya kira kita ingin hortikultura yang memiliki pasar bagus itu kita kembangkan seperti Pisang Cavendish ini. Menurut informasi yang saya terima, pasar ekspornya itu baru satu persen. Jadi peluang pasarnya masih besar sekali," kata Wapres saat mengikuti panen perdana Pisang Cavendish di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3).
Wapres mengatakan, besarnya pangsa ekspor pisang menjadi salah satu komoditas produk hortilkultura Indonesia yang bernilai komersial. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan ragam pisang di Indonesia.
Pada tahun 2020 produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton. Sementara, volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021. Jumlah ini terbesar kedua setelah ekspor buah manggis.
Untuk itu, Wapres mendorong perlu terus ditingkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas pisang, salah satunya jenis Cavendish ini. Panen perdana pisang cavendis di Ponorogo ini merupakan pilot project yang dimulai oleh perusahaan mitra masyarakat.
"Dan Cavendish ini sudah berhasil dikembangkan dan diekspor dikembangkan di beberapa daerah, ada di Aceh, lampung, kemudian Jawa Timur paling banyak, Blitar dan beberapa daerah lain, bahkan juga di Jawa Barat, Garut dan Sukabumi, kemudian juga di Bali Jembrana," katanya
Wapres juga mendorong para petani memanfaatkan peluang pangsa pasar produk pisang maupun hortikultura yang berorientasi ekspor. Sebab, produk ini bernilai ekonomi tinggi dan bisa mensejahterakan para petani.
Dengan begitu, menurut Wapres, dapat mengangkat perekonomian yang ada di desa dan mengentaskan kemiskinan yang ada di desa."Ini semua dalam rangka kita pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa sekaligus juga kita mengentaskan kemiskinan, supaya kehidupan masyarakat di desa berubah dan sedikit demi sedikit kemiskinan ini kita turunkan sebab basis kemiskinan juga banyak juga di desa desa," katanya.