REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi diharapkan dapat menjadi salah satu kota sinema di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya para pelaku sinema atau film di wilayah tersebut dalam melahirkan karya terbaiknya.
Salah satunya dengan dipertunjukkanya film karya para pelajar SMK di bioskop Moviplek pada Rabu (30/3/2022) pagi. Momen tersebut dalam rangka menyambut hari jadi Kota Sukabumi ke-108 dan hari film nasional. "Ada 8 film pendek hasil karya siswa siswi SMK Pasim Plus yang diputar di bioskop," ujar Ketua Komite Akselerasi dan Penataan Potensi Ekonomi Kreatif, Sukabumi Creative Hub (SCH) Rendy Irlian Kamase, Rabu (30/3/2022). Pemutaran film ini hasil kerjasama Sukabumi Creative Hub (SCH) dan SMK Pasim Plus serta pengelola bioskop Moviplek Sukabumi.
Menurut Rendy, menjadi kebanggaan tersendiri film karya pelajar ini ditayangkan di bioskop. Anak muda khususnya pelajar tetap berkarya dalam masa pandemi yang berlangsung selama dua tahun terakhir."Dipilihnya bioskop sebagai lokasi pemutaran film karena sebagai ruang pemutaran dan apresiasi hasil karya anak muda," kata Rendy.
Sehingga para pelajar semakin terpacu untuk terus kreatif dalam melahirkan film berkualitas. Selain pemutaran film kata Rendy, diberilan juga apresiasi kepada 13 orang sebagai insan film dan komunitas film di Sukabumi.
Harpaannya sejumlah rangkaian ini dapat menjadikan Sukabumi sebagai kota sinema yang sudah beberapa tahun lalu digaungkan. '' Perkembangan sinema di Sukabumi luar biasa dan layak sebagai kota sinema melihat karya dan pelakunya yang aktif,'' cetus dia.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho mengapresiasi pemutaran film karya pelajar di bioskop. '' Kota Sukabumi kota kreatif termasuk di dalamnya perfilman misalnya diproduksi SMK Pasim tidak kalah dengan yang lain,'' imbuh dia.
Ke depan kata Tejo, hasil karya insan film asal Kota Sukabumi dapat lebih dikenal di masyarakat. Hal ini harus didukung oleh peningkatan kapasitas para pelaku film. Salah seorang pelajar SMK Pasim Plus Sukabumi yang juga sebagai produser salah satu film pelajar, Aulia mengatakan, ia merasa bangga filmnya diputar di bioskop. '' Sangat bangga karena film yang kami buat bisa diputar di bioskop,'' kata dia.
Bersama dengan temannya, Aulia membuat film berjudul Uniko. Proses pengerjaan film ini berlangsung selama empat bulan dan akhirnya ditayangkan di bioskop.