Pembebasan Lahan Seksi Satu Tol Yogyakarta-Bawen Capai 92 Persen
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bangunan rumah warga yang dibongkar oleh pemilik di Tirtoadi, Sleman, Yogyakarta. Beberapa warga melakukan pembongkaran rumha secara mandiri yang terdampak proyek tol Yogya-Bawen. Mereka membongkar rumah lebih dini untuk mengambil kusen rumah yang masih bisa dipakai. Nantinya, daerah Tirtoadi menjadi titik pertemuan tiga ruas tol yakni Tol Jogja-Solo, Tol Jogja-Bawen, dan Tol Jogja-Kulonprogo. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) pengelola jalan tol Yogyakarta-Bawen menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) di Tirtoadi, Mlati, Sleman, DIY. Lokasi ini merupakan STA 75+820, seksi satu Yogyakarta-Banyurejo.
Direktur Utama PT JJB, Oemi Vierta Moerdika mengatakan, dalam pembangunannya jalan tol Yogyakarta-Bawen dibagi jadi enam seksi. Seksi I Yogyakarta-Banyurejo 8,25 kilometer, dan seksi II Banyurejo- Borobudur sepanjang 15,26 kilometer.
Seksi III Borobudur-Magelang 8,08 kilometer, Seksi IV Magelang-Temanggung 16,46 kilometer, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa 22,56 kilometer, dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen 5,21 kilometer. Sampai saat ini, pembebasan lahan terus diselesaikan.
"Hingga saat ini, progres pembebasan lahan tol Yogyakarta-Bawen Seksi I Yogyakarta-Banyurejo 8,25 kilometer telah mencapai 92,28 persen. Sedangkan, progres pembebasan lahan untuk keseluruhan Seksi I-VI sebesar 10,45 persen," kata Oemi, Rabu (30/3/2022).
Sesuai target dan prioritas pembangunan di proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen, proses konstruksi dimulai segera di Seksi I Yogyakarta-Banyurejo. Yang mana, akan ditargetkan rampung Kuartal IV pada 2023 mendatang.
Seksi I ditargetkan mulai beroperasi pada awal 2024 yang akan terhubung dengan tol Solo-Yogyakarta-YIA di Junction Sleman. Jika pembebasan lahan sesuai target, maka prioritas konstruksi selanjutnya Seksi II Banyurejo- Borobudur.
Seksi III Borobudur-Magelang dan Seksi VI Ambarawa-Bawen yang ditargetkan selesai Kuartal II pada 2024. Seksi II dan Seksi II nantinya terhubung dengan Seksi I yang diperkirakan telah beroperasi terlebih dulu.
"Sedangkan untuk Seksi VI juga akan diprioritaskan karena lahan lebih siap di wilayah Bawen yang terkoneksi dengan jalan tol Semarang-Solo, serta juga dikelola oleh anak usaha Jasa Marga, PT Trans Marga Jateng," ujar Oemi.
Konstruksi untuk Seksi IV Magelang-Temanggung dan Seksi V Temanggung-Ambarawa direncanakan rampung Kuartal IV pada 2024 yang melengkapi pengoperasian tol Yogyakarta-Bawen penuh. Menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan.
Serta, menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan, sehingga harus dilakukan pembangunan terowongan sepanjang 500 meter di Seksi V. Selain itu, Menteri PUPR telah memberi arahan terkait aspek-aspek menjaga kelestarian lingkungan hidup.
"Maka, Seksi V kami membangun konstruksi terowongan yang menembus perbukitan, berlokasi di STA 20+300-STA 20+800. Kami juga membangun konstruksi elevated 4,4 kilometer di atas Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya Yogyakarta," kata Oemi.
Jalan tol Yogyakarta-Bawen tergabung dalam Proyek Strategis Nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan Semarang-Yogyakarta atau sebaliknya lebih cepat.
Dari sebelumnya memakan waktu tiga jam jadi 1,5 jam. Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di selatan Pulau Jawa.