Rabu 30 Mar 2022 17:46 WIB

Jerman Umumkan Peringatan Dini Kemungkinan Krisis Pasokan Gas Rusia

Rusia menyumbang 55 persen dari impor gas Jerman pada 2021

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 2 di Lubmin, Jerman Utara, Selasa (15/2/2022). Nord Stream 2 adalah pipa gas alam sepanjan 1.230 kilometer di bawah Laut Baltik, membentang dari Rusia ke pantai Baltik, Jerman.
Foto: AP Photo/Michael Sohn
Fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 2 di Lubmin, Jerman Utara, Selasa (15/2/2022). Nord Stream 2 adalah pipa gas alam sepanjan 1.230 kilometer di bawah Laut Baltik, membentang dari Rusia ke pantai Baltik, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Jerman pada Rabu (30/3/2022) mengumumkan "peringatan dini" kemungkinan darurat pasokan gas. Jerman mengatakan, tindakan itu dirancang untuk mempersiapkan risiko gangguan atau penghentian aliran gas alam dari Rusia.

Pengumuman itu menjadi tanda paling jelas bahwa Uni Eropa sedang bersiap menghadapi gangguan pasokan setelah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Moskow sebelumnya berencana memperkenalkan mekanisme baru yang mengalihkan pembayaran untuk gasnya ke mata uang rubel.

Baca Juga

Tuntutan itu telah ditolak negara-negara G7, termasuk Jerman dan memicu kekhawatiran terjadinya gangguan. Di bawah rencana darurat gas Jerman saat ini, peringatan dini adalah yang pertama dari tiga tahap dan belum menyiratkan intervensi negara dalam penjatahan gas.

Namun Menteri Ekonomi Robert Habeck mendesak konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi, seraya mengatakan setiap kilowatt jam berarti.

Siapkan untuk semua skenario

Dia mengatakan pada konferensi pers, pasokan gas masih aman untuk saat ini. Menurut Habeck, Jerman sedang memantau secara saksama aliran pasokan dengan operator pasar.

"Namun, kita harus meningkatkan langkah-langkah kehati-hatian untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia. Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah bermusyawarah," kata Habeck.

Rusia menyumbang 55 persen dari impor gas Jerman pada 2021. Meskipun angka itu turun menjadi 40 persen pada kuartal pertama 2022, Habeck mengatakan Jerman tidak akan mencapai kemandirian penuh dari pasokan Rusia sebelum pertengahan 2024.

Tim krisis itu, yang mencakup anggota kementerian ekonomi, regulator jaringan Jerman, operator jaringan, dan perwakilan dari 16 negara bagian Jerman akan memantau situasi dengan cermat sehingga, jika perlu, tindakan lebih lanjut dapat diambil untuk meningkatkan keamanan pasokan.

Klaus Mueller, kepala regulator jaringan Jerman Bundesnetzagentur, dalam sebuah cuitan mengatakan, tujuan peringatan dini untuk menghindari penurunan pasokan dan mendesak konsumen dan industri untuk mempersiapkan semua skenario.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement