Rabu 30 Mar 2022 18:47 WIB

Rusia Berencana Undang Negara Sahabat ke Pesta Olahraga Mahasiswa

Undangan Rusia datang saat atlet-atlet mereka dipinggirkan dari ajang olahraga dunia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Rusia dikibarkan di atas logo Olimpiade. Rusia berencana mengundang beberapa negara sahabat dalam ajang pesta olahraga mahasiswa tahun ini. Ilustrasi.
Foto: AP
Bendera Rusia dikibarkan di atas logo Olimpiade. Rusia berencana mengundang beberapa negara sahabat dalam ajang pesta olahraga mahasiswa tahun ini. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin mengatakan pihaknya berencana mengundang beberapa negara sahabat dalam ajang pesta olahraga mahasiswa tahun ini. Undangan ini datang di tengah atlet-atlet mereka dipinggirkan oleh dunia karena dampak invasi ke Ukraina.

"Tahun ini kami menyelenggarakan Pesta Olahraga Universitas Se-Rusia pada awal Juli, di mana kami akan memanggil universitas dari beberapa negara yang bersahabat kepada kami," kata Matytsin seperti dilansir Reuters mengutip laporan kantor berita TASS, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Matytsin, yang tahun lalu menanggalkan jabatannya sebagai presiden Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) karena putusan pengadilan terkait pelanggaran doping Rusia, tidak menyebut secara rinci negara mana saja yang akan diundang untuk pesta olahraga yang sudah dirancang jauh sebelum invasi ke Ukraina. Menyusul aksi militer Rusia, di mana Belarusia menjadi lokasi kunci penempatan sejumlah pasukan, Komisi Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan kepada federasi-federasi olahraga global untuk melarang keikutsertaan atlet Rusia dan Belarusia.

FISU juga telah melakukan hal serupa untuk kompetisi-kompetisi di bawah mereka setidaknya hingga akhir tahun ini, sembari mencopot hak tuan rumah bagi Rusia dan Belarusia untuk tiga kompetisi tahun 2022. Belum jelas apakah Rusia, yang pernah menggelar Pesta Olahraga Universitas Dunia pada 2013 di Kazan, akan tetap diizinkan menjadi tuan rumah edisi 2023 yang dijadwalkan berlangsung di Yekaterinbug.

Sejak 24 Februari, Rusia mengirimkan puluhan ribu tentara mereka ke wilayah Ukraina dan melabelinya sebagai operasi khusus untuk melucuti kekuatan militer negara tetangganya itu serta membasmi orang-orang yang disebut sebagai kalangan nasionalis berbahaya. Pasukan Ukraina secara gigih melakukan perlawanan atas aksi militer itu dan negara-negara Barat menjatuhkan sederet sanksi besar-besaran terhadap Rusia sebagai upaya memaksa mereka mundur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement