Rabu 30 Mar 2022 19:53 WIB

China Kejar Pajak di Industri Live Streaming

Pengguna live streaming harus bersaing secara adil dan memenuhi kewajiban bayar pajak

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Song Huiyan menunjukkan gaun fashionnya untuk klien daringnya selama live-streaming di toko pakaiannya di Beijing. Pengecer di Cina menggunakan streaming langsung sebagai saluran penjualan di tengah booming
Foto: AP / Andy Wong
Song Huiyan menunjukkan gaun fashionnya untuk klien daringnya selama live-streaming di toko pakaiannya di Beijing. Pengecer di Cina menggunakan streaming langsung sebagai saluran penjualan di tengah booming

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Administrasi Perpajakan Negara China mengatakan akan menindak pihak yang berupaya menghindari pajak di industri layanan live streaming yang sedang booming. Pemerintah akan mulai mewajibkan platform daring untuk melaporkan identitas, pendapatan, dan keuntungan dari pengguna fitur tersebut setiap enam bulan.

Badan perpajakan China mengatakan di situs resmi, bahwa pengguna live streaming dan platform harus bersaing secara adil dan memenuhi kewajiban hukum untuk membayar pajak. "Livestreaming telah memainkan peran penting dalam beberapa tahun terakhir dalam mempromosikan pekerjaan yang fleksibel," katanya.

"Pada saat yang sama, ada masalah seperti manajemen yang buruk oleh platform streaming langsung, perilaku pemasaran komersial yang tidak teratur, penghindaran pajak, yang menghambat perkembangan industri yang sehat dan merusak keadilan sosial dan keadilan," ujar Administrasi Perpajakan Negara.

Pengguna fitur live streaming telah meningkat popularitasnya di China. Jutaan influencer menjalankan saluran seperti Douyin, Kuaishou, dan platform video pendek lainnya. Mereka berbicara tentang berbagai topik termasuk gaya hidup, makanan, permainan, dan perjalanan.

Regulator China telah menargetkan beberapa pengguna layanan itu dalam penghindaran pajak, khususnya beberapa yang menjual produk melalui live streaming. Selebriti internet Viya, yang nama aslinya adalah Huang Wei dan dikenal di hina karena kehebatan penjualannya, didenda 1,34 miliar yuan pada Desember tahun lalu. Dia menyembunyikan pendapatan pribadi dan pelanggaran lainnya pada 2019 dan 2020.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement