REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pedagang kecil di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Pedagang kecil yang berjualan takjil berharap pemerintah tidak lagi memberlakukan pembatasan.
Pedagang cendol di Pasar Lereng Bukittinggi, Neli, mengatakan dua Ramadhan sebelumnya, dia tidak dapat leluasa berdagang karena terhambat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Semoga kali ini tidak ada lagi aturan yang membuat masyarakat enggan keluar rumah. Karena hidup kami jadi makin sulit," kata Neli, Rabu (30/3/2022).
Neli setiap hari berdagang di Los Lambuang, Pasar Lereng, Kota Bukittinggi. Menurut dia, selama Ramadhan, omzetnya lebih baik ketimbang hari-hari biasa.
Biasanya sebelum pandemi, Neli berjualan di Pasar Pabukoan yang lokasinya tidak jauh dari Jam Gadang. Pasar Pabukoan adalah pasar sentra aneka takjil yang difasilitasi Pemko Bukittinggi.
Dua tahun terakhir, menurut Neli, Pemko tidak memfasilitasi Pasar Pabukoan lantaran mencegah adanya kerumunan. Pedagang mi pecel di Pasar Atas Bukittinggi, Yusniar, juga menyebutkan hal serupa. Bila tidak ada Pasar Pabukoan, ia kesulitan mencari tempat berjualan di saat waktu ngabuburit.
Karena di tempatnya sehari-hari berdagang di Pasar Lereng, tidak terlalu ramai kalau sudah sore. "Kalau sore menjelang berbuka, masyarakat lebih banyak datang ke Pasar Pabukoan yang tidak terlalu jauh dari jalan raya," ujar Yusniar.