REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring supermarket terbesar di dunia, Walmart, mulai menghentikan penjualan rokok di sebagian toko mereka yang beroperasi di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena Walmart ingin memasuki pasar layanan kesehatan.
Penjualan rokok akan ditarik dari toko-toko Walmart yang beroperasi di Arkansas, California, Florida, dan New Mexico. Total toko yang akan menghentikan penjualan rokok di Amerika Serikat mencapai sekitar 4.700 toko.
Di beberapa tempat, perubahan inis udah mulai diberlakukan. Selain itu, Walmart juga menambah lebih banyak mesin kasir self checkout atau mulai memasang produk lain untuk menggantikan rokok di rak.
Sebelum keputusan ini diambil, Walmart harus bergelut dengan perdebatan internal yang cukup panjang. Namun pada akhirnya, pihak Walmart setuju untuk mulai menghentikan penjualan rokok karena ingin membidik pasar layanan kesehatan.
Rokok menjadi fokus dalam upaya peningkatan kesehatan masyarkaat karena kebiasaan merokok menyebabkan satu dari lima kematian di Amerika Serikat per tahun. Banyak advocate kesehatan masyarakat yang meminta pihak retailer untuk berhenti menjual produk tembakau.
Penjualan rokok di Amerika Serikat pada 2021 mencapai 95 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.362 triliun. Sebagian besar dari rokok ini terjual di pom bensin dan minimarket. Persentase penjualan rokok di Walmart dan retailer lain adalah sekitar 14 persen.
Walmart bukan jejaring supermarket nasional Amerika Serikat pertama yang menghentikan penjualan tembakau. Akan tetapi, Walmart merupakan jejaring terbesar yang melakukannya. Sebelum Walmart, jejaring supermarket Target telah menghentikan penjualan rokok pada 1996, sedangkan CVS Health menghentikan penjualan tersebut pada 2014.
Pada 2019, Walmart juga menghentikan penjualan rokok elektrik dan produk vape di toko-tokonya. Retailer Sam's Club juga melakukan hal yang sama.
"Kami selalu berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan-pelanggan kami sambil terus mengoperasikan bisnis yang efisien," ungkap Walmart melalui pernyataan resminya kepada AP, seperti dilansir WebMD.