REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden AC Milan Paolo Scaroni menetapkan tenggat waktu sekaligus memperingatkan pihak berwenang setempat apabila mereka menginginkan stadion baru harus dibangun pada 2027-2028. Bahkan, jika nantinya stadion tersebut terletak di luar Kota Milan.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melihat apakah kami akhirnya dapat memberikan Kota Milan sebuah stadion modern, sesuatu yang pantas untuk kedua klub ini," kata Presiden Milan Scaroni kepada RAI Sport, dilansir Football Italia, Kamis (31/3).
Perdebatan berkecamuk tentang apakah akan merobohkan Stadio San Siro yang ada, merekonstruksinya, atau membangun arena baru di dekat distrik San Siro yang sama.
Alternatif lain muncul, seolah-olah pemerintah setempat terus menunda proyek dan menuntut lebih banyak perubahan, Milan dan Inter bisa pindah ke luar kota ke Sesto San Giovanni sebagai gantinya jika memang pemerintah setempat tetap mempersulit rencana tersebut.
"Itu tidak berarti jika hal-hal harus diseret lebih jauh sehingga kami tidak akan melihat opsi lain. Saya membayangkan 2027/ 2028 untuk menyelesaikan proyek, bukan sebelumnya," sambung Scaroni.
Sebagaimana diketahui klub-klub Italia dan investor lain mengalami masalah serupa. Mereka kerap kesulitan mendapat dukungan lantaran birokrasi ekstrem dan penolakan terhadap proyek swasta skala besar.
Roma telah mencoba untuk membangun stadion mereka sendiri selama lebih dari satu dekade, hasilnya nihil. Pembicaraan dengan pemerintah setempat selalu gagal.
Sedangkan tim asal Tuscany, Fiorentina melihat proposal mereka ditolak demi satu yang akan digunakan dewan lokal untuk mengubah Stadio Artemio Franchi yang ada.
Namun Scaroni menegaskan, Milan pun Inter mempunyai mimpi dan tujuan stadion baru nantinya bisa memberikan yang terbaik bukan hanya kepada klub tetapi juga untuk suporter serta masyarakat setempat.
"Jika kami memiliki stadion seperti yang kami proyeksikan untuk Milano, kami dapat meningkatkan pendapatan dan berinvestasi lebih banyak pada pemain muda."