Kamis 31 Mar 2022 10:57 WIB

Google: NATO dan Militer Eropa Timur Jadi Target Peretas Rusia

Peretas Rusia baru-baru ini berupaya menjebol jaringan NATO dan militer Eropa timur

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Peretas Rusia baru-baru ini berupaya menjebol jaringan NATO dan militer Eropa timur. Ilustrasi.
Foto: Jakub Porzycki/NurPhoto
Peretas Rusia baru-baru ini berupaya menjebol jaringan NATO dan militer Eropa timur. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Peretas Rusia baru-baru ini berupaya untuk menjebol jaringan NATO dan militer di sejumlah negara Eropa timur, seperti diungkap laporan Threat Analysis Group Google, Rabu (30/3/2022). Laporan itu tidak menyebutkan militer mana yang menjadi sasarannya.

Google menggambarkan peretasan itu sebagai "kampanye phishing kredensial" yang diluncurkan kelompok Coldriver atau Callisto yang berbasis di Rusia. "Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun-akun bukan milik Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui," tulis laporan tersebut.

Baca Juga

NATO tidak langsung dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Rusia kini dalam kondisi sangat tertekan atas ekonomi Barat menyusul keputusannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari. Moskow juga kerap mengelak tudingan serangan siber yang menargetkan Barat.

Pada 2019 perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman canggih dan tak dikenal "yang tertarik pada pengumpulan intelijen berbau asing dan kebijakan keamanan" di Eropa. Kelompok itu juga menargetkan Centre of Excellence NATO, tulis laporan Google pada Rabu tanpa penjelasan lebih lanjut. Lewat pernyataan, pusat itu tidak langsung menyinggung laporan Google, namun mengatakan pihaknya melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement