Kamis 31 Mar 2022 13:56 WIB

Jokowi: Indonesia Siap Buka Kembali Perbatasan dengan Papua Nugini

Pembukaan perbatasan untuk memulihkan perdagangan lintas batas.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo.
Foto: Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kesiapan Indonesia membuka kembali perbatasan dengan Papua Nugini. Hal ini disampaikannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/3).

Jokowi mengatakan, pembukaan kembali perbatasan dengan Papua Nugini ini untuk memulihkan perdagangan lintas batas dan perekonomian masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan. "Indonesia juga siap membuka kembali perbatasan dengan Papua Nugini untuk memulihkan perdagangan lintas batas dan denyut ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan," kata Jokowi.

Baca Juga

Di bidang perdagangan, Jokowi menyebut terjadi peningkatan kerja sama antara kedua negara di 2021 yang naik 87 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan nilai perdagangan sebelum pandemi. "Hal ini memberikan harapan dan optimisme terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi. Dan saya percaya masih banyak peluang yang dapat ditingkatkan," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyambut baik peluncuran studi kelayakan untuk pembentukan perjanjian perdagangan preferensial antara Indonesia dan Papua Nugini. Ia menilai pentingnya pembentukan perjanjian investasi bilateral untuk memfasilitasi dan memberikan keamanan bagi investor kedua negara.

“Dalam kaitan ini, saya menugaskan menteri BUMN, menteri PU, menteri ESDM, dan menteri perdagangan bersama-sama dengan delegasi Kadin dan pengusaha Indonesia untuk melakukan misi perdagangan dan investasi di PNG dalam waktu dekat,” ujar Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement