REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mulai 21 Maret 2022, Pemerintah Kota Bogor melalui SK Ketua Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Kota Bogor No 08/STPC/03/2022 tentang Kebijakan Pembelajaran Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam Rangka Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Di Kota Bogor mengizinkan sekolah untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka walau masih terbatas. Tapi setidaknya mengobati kerinduan peserta didik akan belajar di kelasnya.
Hal itu pun dirasakan oleh siswa SD Bosowa Bina Insani. Di hari pertama sekolah pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) , banyak cerita menarik. “Peserta didik ada yang belum tahu letak kelasnya karena mereka sama sekali belum pernah datang ke sekolah, ada yang malam hari tidak bisa tidur karena menunggu kedatangan pagi hari untuk berangkat ke sekolah,” ujar Principal SD Bosowa Bina Insani, Dra Eka Rafikah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/3).
Selain itu, Eka beserta manajemen dan tim Satgas Covid-19 SD Bosowa Bina Insani telah membuat langkah-langkah yang sekolah lakukan dalam persiapan PTMT. Persiapan itu di antaranya mengadakan rapat manajemen unit untuk membuat skenario pelaksanaan PTMT, mengisi instrumen monev persiapan PTMT, membuat surat pernyataan kesiapan satuan Pendidikan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang ditandatangani pihak sekolah, pengurus PABBI SD (komite sekolah), dan Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kota Bogor.
“Selain itu juga melakukan verifikasi dan validasi data kesiapan belajar di laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapan belajar. Kemudian kesiapan administrasi, kesiapan sarana dan prasarana pun kami siapkan sesuai prokes dan instrumen monev,” tambah Eka.
Pada hari Senin (21/3), SD Bosowa Bina Insani mendapat kesempatan dimonitoring pelaksanaan PTMT-nya oleh Asep Saepul Padil MPd. Di sela-sela kegiatan pembelajaran, ia berkeliling ke setiap kelas untuk melihat pelaksanaan PTMT juga mengecek ruang-ruang yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PTMT ini.
“Sebagai Pengawas, beliau berharap semoga pandemi ini segera berakhir agar kegiatan PTM bisa dilaksanakan tidak terbatas lagi. Harapan ini sesuai dengan harapan kami, anak anak bisa belajar di sekolah 100 persen dengan tetap menerapkan prokes,” ujar Eka.