REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Konvoi bus sedang dalam perjalanan pada Kamis (31/3/2022) menuju kota pelabuhan Mariupol untuk mengirim bantuan kemanusiaan dan menjemput warga sipil yang terjebak dalam kota yang terkepung itu, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Ia mengatakan 45 bus sedang bergerak menuju Mariupol setelah Komite Internasional Palang Merah memastikan bahwa Rusia setuju untuk membuka sebuah koridor yang aman. Wali kota setempat pekan ini menyebutkan ada sekitar 170 ribu warga yang terjebak di Mariupol dalam kondisi tanpa listrik dan pasokan kebutuhan yang menipis.
"Sebanyak 45 bus sedang dalam perjalanan ke Mariupol," kata Vereshchuk lewat pernyataan.
Mariupol, yang biasanya berpenduduk lebih dari 400 ribu jiwa, menjadi fokus strategis invasi Rusia di Ukraina yang telah berlangsung sejak lima pekan lalu dan terus mengalami pengeboman. Upaya berkali-kali untuk mengusahakan koridor yang aman telah gagal dan kedua kubu saling menyalahkan. Rusia membantah telah mengincar warga sipil dalam serangan-serangannya terhadap Ukraina.