FK- Farmasi UMM Siapkan 20 Ruangan untuk Pelaksanaan UTBK
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
FK- Farmasi UMM Siapkan 20 Ruangan untuk Pelaksanaan UTBK (ilustrasi). | Foto: Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan gelombang pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menjaring mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) dan Farmasi. Seleksi mahasiswa baru yang diadakan di kampus tiga ini dimulai sejak 31 Maret hingga 2 April mendatang.
Kepala UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Nurudin menjelaskan, para peserta yang mengikuti proses seleksi tersebut berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Sebanyak 20 ruangan disiapkan untuk pelaksanaan ujian tersebut. "Kampus Putih juga memberlakukan protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir," kata dia, dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (31/3/2022).
Untuk menjaga protokol kesehatan, panitia membatasi jumlah peserta di masing-masing ruangan. Panitia juga melakukan pemeriksaan suhu berulang mulai dari pintu utama sampai ketika masuk ke ruangan UTBK. Selain pengecekan suhu, panitia juga memberikan handsanitizer dan masker kepada para calon mahasiswa.
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMM tersebut mengatakan, proses pembatasan ketat tidak hanya berlaku di bidang kesehatan tetapi juga keamanan ujian. Ada beberapa hal yang dilakukan Kampus Putih dalam mengantisipasi adanya joki maupun kecurangan-kecurangan lainnya.
Pertama, panitia melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan metal detector. Pemeriksaan ini berguna untuk menjaring alat-alat elekronik berukuran mini yang mungkin dibawa peserta.
Selain itu, pemberian soal ujian kepada peserta akan dilakukan secara acak. Hal ini dilakukan agar para peserta tidak dapat melakukan kerja sama satu sama lain. "Terakhir, kami juga meminta bantuan kepada pihak berwajib yang dalam hal ini adalah polisi untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” ucap Nurudin.
Nurudin berharap proses penyaringan mahasiswa baru ini dapat berjalan dengan lancar. Dengan begitu dapat melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang mumpuni di bidang kedokteran dan farmasi. UMM ingin mahasiswa-mahasiswa baru yang terpilih nantinya merupakan bibit-bibit unggul yang sudah tersaring dengan ketat.
Sementara itu, salah satu peserta, Zara Nisa mengatakan, ujian yang baru saja dikuti terus menerapkan protokol kesehatan. Pengecekan suhu, pemberian handsanitizer, serta pemeriksaan menggunakan metal detector dilakukan secara berulang.
Zara tak menampik merasa tegang dengan hasil yang akan keluar nanti. Dia merasa soal yang diberikan lumayan sulit untuk dijawab. Meskipun begitu, dia berharap dapat memperoleh hasil yang maksimal dan menjadi salah satu bagian keluarga besar UMM.