REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebagian Muslim mungkin sering terlewat untuk mengerjakan sholat tarawih. Jika seorang Muslim tertinggal dalam melaksanakan sholat tarawih, bolehkah mengqadha atau menggantinya?
Mufti Mesir Syekh Syauqi Allam menyampaikan, sholat tarawih adalah sholat qiyamullail atau sholat malam di bulan Ramadhan. Ini sunnah yang harus dikerjakan seorang Muslim pada malam-malam Ramadhan setelah sholat Isya. Sunnah ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan.
Lantas, apakah boleh mengqadha sholat tarawih? "Sepatutnya seorang Muslim memelihara sholat tarawih, tetapi jika ada alasan yang menghalangi menunaikan sholat tarawih sehingga sholat ini terlewatkan, maka lebih baik bagi dirinya untuk mengqadha sholat tarawih, walaupun waktunya sudah lewat," ujar dia seperti dilansir Elbalad, Kamis (31/3/2022).
Syekh Allam menuturkan, sholat tarawih dikerjakan pada malam hari bulan Ramadhan. Lalu jika suatu malam terlewat untuk mengerjakan tarawih, maka dianjurkan mengqadha sholat tersebut. Walaupun, apa yang disampaikan Mufti Mesir itu memang berlawanan dengan sebagian pendapat ulama yang mengutip hadits dari Abu Hurairah.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim itu, Abu Hurairah berkata Nabi SAW gemar melaksanakan sholat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya. Namun Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa yang mengerjakan sholat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim)
Sholat tarawih juga disebut sebagai sholat qiyamullail atau sholat malam pada bulan suci Ramadhan. Waktu sholat qiyamullail dimulai dari tenggelamnya mega merah sampai terbitnya fajar. Karena itu, waktu setelah sholat Isya itu statusnya sudah termasuk sholat qiyamullail.
Sumber: https://www.elbalad.news/5222587