REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH – Pihak berwenang di Sharjah Uni Emirat Arab (UEA) mengintensifkan inspeksi di toko-toko, mal, dan pasar. Tindakan ini dilakukan menyusul Ramadhan yang akan hadir beberapa hari lagi.
Pemeriksaan ini diawasi oleh Departemen Pengembangan Ekonomi Sharjah, bertujuan untuk memastikan harga yang tepat dan barang yang dijual seperti yang dijelaskan.
Upaya tersebut dilakukan pihak berwajib di seluruh Emirat, mulai dari salon pria dan wanita maupun toko emas dan perhiasan, yang biasanya ramai selama Bulan Suci itu.
"Inspeksi juga fokus mendidik pedagang tentang pentingnya mematuhi undang-undang dan memastikan konsumen mengetahui daftar harga produk yang mereka beli," kata Wakil Direktur Departemen Kontrol dan Perlindungan Komersial di departemen tersebut, Salim Al Suwaidi, dikutip di The National News, Kamis (31/3/2022).
Mengklarifikasi daftar harga dan memastikan konsumen mengetahuinya dinilai akan membantu memerangi penipuan komersial, serta membatasi praktik negatif yang mungkin dilakukan beberapa pedagang.
Selanjutnya, dia mendesak konsumen untuk melaporkan pelanggaran dengan menelepon 800 80000 atau mengunjungi www.sedd.ae.
Bulan suci Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada 2 April. Tetapi tanggal pastinya akan ditentukan Komite Penampakan Bulan.
Dalam pengarahan NCEMA, Uni Emirat Arab mengumumkan pedoman terbaru untuk jamaah di negara tersebut. Pembaruan ini diumumkan menjelang Ramadhan, yang diperkirakan akan dimulai pada 2 April.
Pembaruan baru itu menyatakan, sholat Tarawih dapat diadakan di masjid dan kapel selama Ramadhan. Tak hanya itu, mereka menyebut jarak sosial 1 meter masih dipertahankan antara jamaah.
Dilansir di Gulf News, Kamis (31/3), selama 10 malam terakhir Ramadhan, sholat Tahajud juga akan diadakan mulai tengah malam dan seterusnya, di masjid-masjid di seluruh Uni Emirat Arab sesuai dengan pedoman.
Dalam pedoman yang diperbarui untuk Ramadhan ini juga mengizinkan wanita untuk sholat di masjid, menjaga jarak fisik satu meter antara jamaah.
Pihak berwenang menegaskan kembali pentingnya berhati-hati dan sadar akan perlindungan diri di tengah pandemi virus corona.
Sebelumnya, NCEMA mengumumkan tenda buka puasa akan diizinkan di seluruh negeri untuk pertama kalinya, sejak pandemi yang dimulai pada 2020.
Orang-orang yang menghadiri tenda buka puasa harus menjaga jarak setidaknya satu meter. Tenda buka puasa harus dibuka dua jam sebelum waktu buka puasa, untuk mengurangi keramaian dan memastikan keamanan publik.
Selain itu, petugas keamanan atau relawan harus disiapkan untuk mengatur orang di pintu masuk dan keluar tenda buka puasa. Poster di semua pintu masuk dan keluar tenda buka puasa diperlukan, untuk memastikan kelancaran arus orang.
Sumber: thenationalnews