REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto memastikan pemerintah tidak akan melakukan penyekatan pada arus mudik Lebaran tahun in. Namun, para pemudik diimbau memiliki kesadaran untuk tetap mematuhi aturan perjalanan selama mudik Lebaran.
"Tidak ada penyekatan-penyekatan oleh unsur keamanan, Polri," ujarnya, Kamis (31/3/2022) malam.
Nantinya, lanjut Suharyanto, akan ada tes secara acak terhadap para pemudik di pos-pos pelayanan untuk mengecek status aplikasi PeduliLindungi. "Jadi yang sudah booster PeduliLindungi terlihat di situ. Apalagi yang baru vaksin sekali terlihat dari status PeduliLindungi," terangnya.
Saat ini, ia mengatakan, pemerintah lebih mengedepankan pendekatan persuasif kepada para pemudik. Selama mudik Lebaran, pemerintah juga akan menyediakan tempat-tempat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi para pemudik yang ingin mendapatkan vaksinasi.
“Tentu saja Ini konsepnya tetap persuasif, nanti akan juga ditempatkan titik-titik tempat-tempat pos pelayanan untuk melaksanakan vaksinasi masyarakat yang mungkin juga bisa dilayani terkait dengan kebutuhan vaksinasinya,” terangnya.
Suharyanto menambahkan, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan selama menjalani ibadah puasa Ramadhan dan mudik Lebaran. Ia terus mengingatkan, bagi yang belum melakukan booster, Suharyanto meminta agar segera melakukan vaksinasi.
“Silakan vaksinasi booster, yakinlah ini bisa melindungi diri sendiri dan keluarga. Kemudian walau sudah tiga kali vaksin, sudah di-booster bukan berarti virus itu sudah tidak bs masuk. Sehingga tetap prokes ditegakkan khususnya memakai masker, menjaga kebersihan, dan cuci tangan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, perlunya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi ketiga ataupun booster bila hendak melakukan mudik Lebaran. Meskipun tidak ada penyekatan di jalur mudik, konsisten masyarakat untuk tetap mentaati aturan yang ada agar mudik nyaman dan aman bakal teruji.
“Mudik harus hati-hati, prokes, perlu kesadaran untuk booster, dan bila mau mudik harus direncanakan dengan baik-baik. Memang tidak penyekatan, tapi kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan dengan baik, seperti booster dan prokes,” tegas Budi.