REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menurut media lokal Palestina, lebih dari 200 pemukim Israel menyerang halaman Masjid suci Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa (29/3/2022), hanya beberapa hari sebelum Ramadhan dimulai.
Di tengah kehadiran keamanan Israel yang ketat, aktivis sayap kanan meneriakkan slogan rasialis di situs tersebut, situs yang dianggap sebagai tempat tersuci ketiga dalam Islam. Dilansir The New Arab pada Rabu (30/3/2022), kejadian terjadi ketika pasukan Israel telah melarang personel Direktorat Rekonstruksi Masjid Al Aqsa yang Terberkati untuk memasang spanduk di sekitar masjid untuk menandai dimulainya Ramadhan, yang akan dimulai pada Ahad (3/4/2022).
Ratusan warga Palestina sering berkumpul di Al Aqsa untuk sholat ketika Ramadhan, serta berbuka puasa dan menghabiskan waktu di Gerbang Damaskus terdekat di malam hari. Pasukan Israel telah menetapkan pos pemeriksaan di persimpangan Wadi Al-Rababa di kota Silwan, yang terletak di selatan Masjid Al Aqsa, dan menggeledah mobil dan memeriksa kartu identitas orang.
Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al-Aouri mengatakan kepada Israel untuk tidak menggunakan kekerasan atau provokasi terhadap warga Palestina di Al Aqsa dan Yerusalem selama Ramadhan, dalam sebuah wawancara televisi pada Senin (28/3/2022).
Dia juga memperingatkan konfrontasi komprehensif jika pasukan Israel yang menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur bertahan dalam agresi mereka. "Konfrontasi berikutnya dengan pendudukan akan menjadi lingkup populer dan resmi yang lebih luas, dan akan menjadi titik balik dalam sejarah konflik," tambahnya.
Israel melancarkan tindakan brutal terhadap protes damai dan pertemuan untuk beribadah di Yerusalem Ramadhan lalu, termasuk Masjid Al Aqsa yang mengakibatkan Hamas menembakkan roket ke Israel. Sebuah pengeboman Israel di Gaza yang dijalankan Hamas menyebabkan 250 warga Palestina terbunuh termasuk puluhan anak-anak.
Israel menginvasi Tepi Barat pada 1967 dan telah mendudukinya sejak itu. Warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat sering menjadi sasaran intimidasi dan kekerasan dari pasukan Israel dan pemukim Yahudi.
Warga Palestina secara rutin dilarang memasuki Masjid Al Aqsa, sementara aktivis sayap kanan dan pemukim Israel seringkali diizinkan berbaris dan menyerang warga Palestina tanpa konsekuensi.
https://english.alaraby.co.uk/news/israeli-settlers-storm-al-aqsa-mosque-ramadan-approaches