Jumat 01 Apr 2022 01:05 WIB

Kondisi Kuku Bisa Jadi Tanda Sakit Autoimun

Kondisi kuku yang bisa jadi tanda sakit autoimun dikenal dengan 'nail pitting'.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kondisi kuku yang bisa jadi tanda sakit autoimun dikenal dengan 'nail pitting'.
Foto: Pixabay
Kondisi kuku yang bisa jadi tanda sakit autoimun dikenal dengan 'nail pitting'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi kuku bisa memberikan gambaran yang cukup penting mengenai kondisi kesehatan seseorang. Perubahan tertentu pada kondisi kuku juga bisa menjadi pertanda adanya masalah autoimun.

Beberapa contoh perubahan pada kuku yang mungkin berkaitan dengan masalah autoimun adalah adanya lekukan atau penyokan, lubang, atau penurunan pada permukaan kuku. Kondisi ini dikenal sebagai nail pitting.

Baca Juga

Menurut Mayo Clinic, nail pitting merupakan salah satu dari tujuh masalah kuku yang sepatutnya tak diabaikan. Para ahli dari Mayo Clinic mengatakan nail pitting sering kali disebabkan oleh gangguan autoimun, terutama psoriasis, inflamasi arthritis, dan gangguan jaringan ikat seperti sindrom Reiter dan alopecia areata.

Kondisi nail pitting paling umum ditemukan pada kasus psoriasis arthritis. Menurut laman Creaky Joints, hampir 90 persen pasien psoriasis arthritis mengalami masalah perubahan pada kuku. Kuku yang bisa terdampak tak hanya kuku jari tangan, tetapi juga jari kaki.

"Bisa mengenai satu kuku atau seluruh 20 kuku," ungkap associate clinical professor of dermatology dari Yale School of Medicine, Mona Gohara, MD, seperti dilansir Best Life, Kamis (31/3/2022).

Selain nail pitting, penderita gangguan autoimun juga bisa mengalami beberapa perubahan lain pada kuku. Beberapa di antaranya adalah perubahan warna kuku menjadi lebih putih, kuning, atau coklat, kuku tampak seperti remuk, kuku terpisah dari dasar kuku, ada darah di bawah kuku, hingga perubahan bentuk kuku. Gejala dan perubahan pada kuku bisa semakin memburuk seiring dengan berkembangnya penyakit.

Hubungan antara kuku dan masalah autoimun mungkin tidak begitu jelas. Meski begitu, sebagian ahli menilai bahwa kejadian nail pitting pada kasus autoimun disebabkan oleh inflamasi. Terlebih, bila kondisi nail pitting terjadi pada matrix kuku, bagian dari kuku tangan dan kaki yang memunculkan pertumbuhan dan mendorong sel-sel mati yang akan menjadi kuku.

Perlu diketahui bahwa nail pitting bukan hanya sekedar masalah kosmetik, tetapi bisa menjadi pertanda dari adanya masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, orang yang mengalami nail pitting sebaiknya memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui masalah yang mendasari munculnya nail pitting dibandingkan fokus pada perbaikan estetika.

Seiring waktu, perawatan kuku bisa dilakukan dengan cara menjaga kuku tetap pendek dan hindari perawatan manicure. Perawatan manicure ini bisa memberikan trauma pada kuku yang sedang memulihkan diri.

Hindari pula kebiasaan menggigit kuku karena kebiasaan seperti ini bisa memicu inflamasi. Selain itu, hindari juga kebiasaan menggunting atau mendorong kutikula.

Beberapa hal yang juga bisa membantu adalah menggunakan sarung tangan ketika melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kerusakan pada kuku atau membuat kuku terpapar dengan bahan yang keras. Beberapa contoh aktivitas tersebut adalah berkebun atau mencuci piring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement