Kamis 31 Mar 2022 22:00 WIB

Berbagai Serangan Israel kepada Palestina Memperburuk Konflik

Palestina menyebut berbagai serangan oleh pemukim Israel memperburuk ketegangan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Christiyaningsih
Para pengunjuk rasa mengevakuasi orang yang terluka dari pagar perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Palestina menyebut berbagai serangan oleh pemukim Israel memperburuk ketegangan. Ilustrasi.
Foto: AP/Adel Hana
Para pengunjuk rasa mengevakuasi orang yang terluka dari pagar perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Palestina menyebut berbagai serangan oleh pemukim Israel memperburuk ketegangan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Kantor Kepresidenan Palestina memperingatkan ketegangan semakin meningkat karena berbagai serangan oleh pemukim Israel saat ini. Kondisi ini disebut akan semakin memperburuk ketegangan dan mengacaukan kawasan.

Kepresidenan mengutuk ketegangan serius Israel saat ini, yaitu menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha Yerusalem oleh anggota parlemen Israel Itamar Ben Gvir yang didukung polisi dan pemukim Israel. Termasuk pembunuhan dua warga Palestina dan melukai 14 lainnya, sementara tiga lainnya luka serius, cedera, dalam serangan dini hari di distrik Jenin.

Baca Juga

Dikatakan bahwa provokasi Israel dalam bentuk serangan yang sedang berlangsung, pembunuhan di luar hukum, dan serangan pemukim akan menjerumuskan kawasan itu ke dalam jurang ketegangan yang meningkat. Serangan tersebut tidak sesuai dengan upaya untuk memastikan ketenangan selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya keagamaan lainnya.

Dilansir Wafa News, Kamis (31/3/2022), Palestina meminta otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi ini bersama dengan implikasinya. Kantor kepresidenan Palestina juga menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera mengendalikan Israel dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatannya. Lebih lanjut, lembaga itu meminta pemerintah AS untuk menghentikan kebijakan Israel yang mendorong situasi ke arah konflik.

Tidak lama setelah serangan pada Selasa, sejumlah orang Israel berkumpul di tempat di mana mereka dapat mendengar meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina, termasuk "matilah orang Arab". Banyak warga Palestina Israel mengatakan mereka tidak meninggalkan rumah mereka untuk bekerja pada hari Rabu karena takut menjadi sasaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement