Kamis 31 Mar 2022 22:24 WIB

JIC Kirim Tim Pantau Hilal ke Kepulauan Seribu

Pengelola JIC kirim tim pemantau hilal ke Pulau Karya, Kepulauan Seribu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tim Rukyatul Hilal 1 Syawal 1439 H di Pulau Karya, Kepulauan Seribu Bersiap Melakukan Rukyat. Ilustrasi.
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Tim Rukyatul Hilal 1 Syawal 1439 H di Pulau Karya, Kepulauan Seribu Bersiap Melakukan Rukyat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengelola Jakarta Islamic Center (JIC) di Koja, Jakarta Utara berpartisipasi dalam penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah di Indonesia. Mereka mengirim tim pemantau hilal ke Pulau Karya, Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Sudah kami kirim tim untuk memantau hilal di Pulau Karya, nanti kami lihat saja laporannya dari sana. Jadi untuk penentuan Ramadhan, hisabnya kita lihat, rukyatnya kita lihat," kata Kepala Sekretariat Masjid Raya Jakarta Islamic Center Ahmad Juhandi kepada Antara di Jakarta Utara, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga

Ahmad mengatakan Pulau Karya dipilih berdasarkan hasil kajian internal JIC. Di sana memiliki jarak pandang yang cukup luas serta tidak terdampak polusi cahaya di DKI Jakarta yang dapat mengganggu pemantauan hilal.

"Memang itu pulau, pandangannya bagus, pandangannya luas. Objeknya itu akhirnya bisa dipantau. Kami tinggal dibantu teropong, kami bisa melihat di sana," kata dia.

Ahmad mengatakan pihaknya pernah menguji pemantauan hilal dari atas Lantai 11 Gedung Bisnis JIC. Akan tetapi karena polusi pencahayaan yang berasal dari arah pelabuhan menyebabkan penglihatan menggunakan alat bantu teropong masih samar. "Akhirnya kami cari, riset, di sekitar Kepulauan Seribu itu. Ternyata dari Pulau Pramuka geser sedikit, ke Pulau Karya," jelas Ahmad.

"Itulah yang pandangannya luas, mata memandang juga bebas. Belum ada polusi pencahayaan. Makanya kami putuskan melihat dari Pulau Karya di sana," imbuhnya.

Ahmad mengatakan sudah empat sampai lima tahun terakhir pemantauan hilal dilakukan dari Pulau Karya karena hasilnya lebih bagus ketika langitnya bersih dan tidak tertutup awan. Dia menambahkan, metode rukyatul hilal dalam penentuan awal Ramadhan amat dipengaruhi oleh cuaca. "Terkadang tertutup mendung, memang situasinya, segala macam (mempengaruhi hasil pemantauan)," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement