REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Permasalahan air bersih sangat kruasial dihadapi masyarakat saat ini. Seperti halnya di Dusun Tolonggeru, Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat setempat sudah lama mengalami kekurangan air bersih.
Terkait hal itu, Badan Wakaf Alquran (BWA) Jakarta membantu mewujudkan aliran air bersih, sehingga masalah air bersih bukan lagi momok menakutkan bagi warga Dusun Tolonggeru.
CEO BWA Jakarta, Ustadz Heru Binawan mengatakan, peresmian sarana air bersih di Dusun Tolonggeru merupakan yang ke-38 di seluruh Indonesia. Sedangkan proyek pertama sarana air bersih di NTB lokasinya di kaki Gunung Doro Mboha Desa Madawau.
“Limit waktu pengerjaan proyek sarana air bersih di Dusun Tolonggeru selama delapan bulan. Yakni mulai pekerjaan tanggal 01 Juni 2021 dan selesai tanggal 30 Januari 2022 lalu,” ujar Ustadz Heru Binawan di Dusun Tolonggeru, Kamis (31/3).
Ia menambahkan, total panjang pipa penyalur air sepanjang 9,5 kilometer. Jenis wakaf yang dikerjakan antara lain Bak Beton tertutup kapasitas 25.000 liter air, Bendung Beton di sumber air panjang 5 meter dan tinggi 1 meter, paket sambungan ke rumah warga, masjid, gereja dan lainnya.
“Asas manfaatnya untuk masjid, dua gereja dan 300 unit rumah warga,” terangnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id
Ustadz Heru Binawan berharap, warga Dusun Tolonggeru dapat menggunakan sarana air bersih dengan baik. Kemudian dapat menjaga dan merawatnya sehingga asas manfaat dapat dirasakan dalam waktu yang lama.
“Sarana air bersih ini tolong dijaga dengan baik, siapa pun yang menjaganya pasti dijaga oleh Allah SWT. Karena hakikatnya, sarana air bersih ini milik Allah SWT,” pintanya.
Tokoh Masyarakat Bima yang berdomisili di Jakarta, H. Irwansyah Al Karim mengungkapkan, walaupun berdomisili di Jakartaia tidak pernah lupa dengan kampung halaman. Sebagai relasi atau kerabat BWA Jakarta , ia menyiapkan sarana air bersih. Harapannya, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi keluarga yang ada di Dusun Tolonggeru.
“Semoga keberadaan sarana air bersih ini mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga, sarana ibadah bahkan untuk kebutuhan pertanian,” ucap peria asal Desa Mpuri ini.
Senada dengan Ustadz Heru Binawan, H Irwansyah Al Karim meminta warga setempat agar menjaga amanah ini dengan baik. Yakni ikut berpartisipasi atau ambil bagian untuk merawat sarana air bersih ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga, sarana air bersih ini dapat dirasakan oleh anak cucu di masa akan datang.
“Sarana air bersih ini adalah amanah yang harus dijaga bersama. Untuk itu diminta kepada keluarga yang ada di Dusun Tolonggeru merawat dan memeliharanya,” harapnya.
Dijelaskannya, selain membantu sarana air bersih, pihaknya juga melaksanakan sunatan ceria terhadap 21 anak dusun setempat. Satu hal yang menarik, sebut Bang Irwan, sapaan akrabnya, dari total 21 anak tersebut delapan orang beragama Islam dan 13 orang lainnya non-Muslim.
“BWA juga menyalurkan zakat untuk 16 orang warga setempat. Semuanya adalah Muslim,” jelasnya.
Bang Irwan menambahkan, walaupun hidup berbeda agama, suasana kerukunan di Dusun Tolonggeru sangat harmonis. Hal itu menunjukan bahwa sikap toleransi antarumat beragama sangat kental di dusun setempat.
“Toleransi adalah sikap yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga terwujud lingkungan yang aman, tenteram dan yang pasti akan jauh dari konflik,” sebutnya.
Mewakili Masyarakat Dusun Tolonggeru, Drs H Abdul Majid, mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada BWA dan rombongan yang ikut hadir pada kesempatan tersebut. “BWA sudah mampu mewujudkan sarana air bersih untuk kebutuhan warga Dusun Tolonggeru. Semua itu tidak terlepas dari doa kita semua serta partisipasi keluarga Bima yang ada di Jakarta. Semoga semua yang berpartisipasi untk mewujudkan sarana air bersih di Dusun Tolonggeru mendapat ganjaran pahala dan naungan dari Allah SWT,” tuturnya.
Diceritakannya, sebelum ada bantuan ini, masyarakat di sini kesulitan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus ke Taman Wisata Madapangga yang cukup jauh dari permukiman warga Tolonggeru.
“Mata air di Taman Wisata Madapangga satu-satunya sumber kehidupan warga Tolonggeru. Saat ini kita harus bersyukur karena Allah SWT menggerakkan hati orang-orang baik yang berkecimpung di BWA membantu mewujudkan saran air bersih,” ungkapnya.
Acara peresmian Water Project di Dusun Tolonggeru ikut dihadiri oleh tokoh politik Kabupaten Bima seperti dr H Irfan, H Khaer, Kaposramil Madapangga (Peltu Ruslan) dan segenap masyarakat Dusun Tolonggeru.