Jumat 01 Apr 2022 06:09 WIB

Menhub Budi Karya dan Menkeu Sri Mulyani Resmikan Revitalisasi Stasiun Cikarang

Anggaran revitalisasi Stasiun Cikarang Rp 412 miliar bersumber dari JICA dan SBSN.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana Stasiun Cikarang di Kabupaten Bekasi.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Suasana Stasiun Cikarang di Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua menteri meresmikan pengoperasikan Stasiun Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, usai direvitalisasi. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hadir di lokasi stasiun terbesar dan termodern di Kabupaten Bekasi tersebut. "Terima kasih kepada Ibu Menteri Keuangan atas dukungan pendanaan yang diberikan," kata Budi di Cikarang, Kamis (31/3/2022).

Dia mengatakan, tampilan Stasiun Cikarang kini lebih megah dengan kapasitas yang lebih besar melalui pekerjaan revitalisasi. Penambahan menjadi empat peron dengan delapan jalur rel aktif mampu melayani pengguna jasa kereta lokal, komuter, hingga jarak jauh. Budi menyebutkan, total anggaran yang terserap untuk kegiatan revitalisasi Stasiun Cikarang mencapai Rp 412 miliar bersumber dari PHLN Loan JICA senilai Rp 264 miliar serta surat berharga syariah negara (SBSN) sebesar Rp 148 miliar.

Gedung pelayanan stasiun juga mengalami perluasan menjadi 2.067,9 meter persegi (m2) dan mengubah level crossing menjadi overpass di lantai dua bangunan stasiun untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jasa layanan kereta. "Dengan meningkatnya kapasitas stasiun dan jalur, frekuensi kereta yang melintas juga akan semakin tinggi. Jika penumpang dibiarkan melintas melalui jalur kereta aktif, dikhawatirkan akan mengancam nyawa dan berpotensi menimbulkan korban jiwa," kata Budi.

Dia menerangkan, lantai dua bangunan Stasiun Cikarang juga dipersiapkan menjadi area komersial pada pengembangan selanjutnya. Sehingga nantinya calon penumpang dapat mengisi waktu dengan berbelanja di kios yang tersedia sambil menunggu keberangkatan kereta.

Kementerian Perhubungan juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan aksesibilitas masyarakat dari dan menuju Stasiun Cikarang sekaligus menghadirkan layanan terintegrasi antarmoda berupa layanan bus Damri. "Integrasi antarmoda di Stasiun Cikarang ini akan mendukung aksesibilitas menuju kawasan industri sehingga mendorong peningkatan ekonomi dan produktivitas masyarakat di sekitar," kata Budi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Stasiun Cikarang dibangun menggunakan SBSN hingga menjadi aset negara yang menjadi landasan dari surat berharga tersebut. Pembiayaan melalui skema tersebut sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas publik sebab masyarakat dapat melihat penggunaan anggaran negara untuk pembangunan infrastruktur.

"Saya sangat senang semoga infrastruktur ini bisa dinikmati untuk mendukung mobilitas masyarakat dan bisa kembali memiliki kegiatan yang produktif. Dengan demikian mereka bisa meningkatkan kesejahteraan. Semoga aset ini bisa dijaga dan menjadi aset masyarakat," kata Sri.

Stasiun Cikarang kini mampu melayani 24 perjalanan kereta jarak jauh, 12 perjalanan lokal, dan 92 perjalanan KRL Commuter Line setiap harinya. Jumlah itu meningkatkan hampir dua kali lipat dari perjalanan sebelumnya. Revitalisasi stasiun juga berdampak pada peningkatan jumlah penumpang yang memanfaatkan Stasiun Cikarang dari semula 5.000 orang per hari menjadi 28 ribu orang untuk layanan KRL.

Peningkatan serupa juga terjadi pada penumpang layanan kereta lokal yang tercatat melonjak dari 500 penumpang per hari menjadi 2.000-3.000 penumpang per hari. Sementara untuk layanan kereta jarak jauh di Stasiun Cikarang mencapai rata-rata sebesar 400 orang per hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement