REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai produk fixed broadband alias internet andal milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, IndiHome berhasil meraih empat penghargaan sekaligus dalam ajang bergengsi Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2022.
Keempat penghargaan yang diraih IndiHome tersebut diserahkan langsung oleh salah satu PR Indonesia Gurus, Maria Wongsonagoro pada malam penganugerahan 7th Public Relations Indonesia Awards 2022 dengan tema “Kolaborasi untuk Kebangkitan Negeri”, Jumat (25/3/2022).
Sebelumnya, hanya satu penghargaan IndiHome di ajang PRIA 2021, namun berkat kinerja dan pencapaian selama satu tahun terakhir serta melewati penilaian secara komprehensif dari para dewan juri.
Di tahun 2022 ini, IndiHome berhasil meraih empat penghargaan sekaligus yaitu sub kategori Website, Media Sosial, Video Profile dan kategori Marketing PR dengan program Sobat IndiHome.
Menurut E. Kurniawan selaku Vice President Marketing Management Telkom, penghargaan PRIA 2022 merupakan hasil kerja keras dari seluruh tim IndiHome yang saling bahu membahu mengkomunikasikan peran IndiHome sebagai Internetnya Indonesia.
“Kami sangat bersyukur atas penghargaan PRIA 2022 yang diberikan kepada IndiHome. Pencapaian ini menjadi penyemangat kami untuk terus memaksimalkan komunikasi dengan baik akan peran penting IndiHome dalam mendukung aktivitas tanpa batas masyarakat Indonesia,” kata E. Kurniawan dalam rilisnya, Jumat (1/4/2022).
PR Indonesia Award 2022 merupakan barometer pencapaian tertinggi kinerja komunikasi korporasi, organisasi, kementerian, lembaga dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
CEO dan Founder PR Indonesia Group Asmono Wikan menuturkan tugas kehumasan sangat strategis di organisasi. Para personel yang menjalankan tugas kehumasan secara tidak langsung juga merepresentasikan organisasi di mata publik.
“Untuk itu, ajang PR Indonesia Award 2022 ingin mengapresiasi kerja kehumasan di organisasi,” kata Asmono Wikan.
Ada 10 kategori dalam PR Indonesia 2022, antara lain kategori owned media, kanal digital, program PR, program CSR, penanganan krisis, manual (pedoman) tata kelola kehumasan, departemen PR, laporan tahunan, brand visual identity, hingga terpopuler di media cetak.
Semua kategori tersebut menggunakan penilaian berbasis penjurian, di mana dewan juri terdiri dari para pakar PR dan CSR, konsultan/agensi PR, tokoh asosiasi/organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain, dan branding, serta pakar media sosial.