Jumat 01 Apr 2022 08:33 WIB

Cafu dan Lothar Matthaus Bantu Undian Piala Dunia 2022

Pengundian Piala Dunia digelar di Doha Exhibition and Convention Center, Jumat (1/4)

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Pemain terbaik dunia FIFA tahun 1991, Lothar Matthaus akan ikut membantu pengundian Piala Dunia 2022.
Foto: Republika/Ijal Rosikhul Ilmi
Pemain terbaik dunia FIFA tahun 1991, Lothar Matthaus akan ikut membantu pengundian Piala Dunia 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Mantan pemenang Piala Dunia Cafu dan Lothar Matthaus, akan bekerja sama dengan enam asisten untuk pengundian putaran final Piala Dunia Qatar 2022. Mantan pemain Brasil dan Jerman itu akan menemani Adel Ahmed MalAllah (Qatar), Ali Daei (Iran), Bora Milutinovic (Serbia/Meksiko), Jay-jay Okocha (Nigeria), Rabah Madjer (Aljazair) dan Tim Cahill (Australia) untuk menentukan grup masing-masing negara peserta Piala Dunia. Acara pengundian akan digelar di Doha Exhibition and Convention Center, Jumat (1/4/2022). 

''Saya mulai terbiasa dengan ini, tapi masih membuat saya merinding. Pertandingan Piala Dunia semakin dekat. Hampir 20 tahun saya menjadi pemain Amerika Selatan terakhir yang mengangkat Piala Dunia dan itu adalah kenangan yang akan selalu saya kenang,'' kata Cafu, dikutip dari Gulf Times, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga

Menurutnya, perasaan bermain di Piala Dunia tidak ada bandingannya, karena semua orang di negaranya akan berhenti beraktivitas untuk menonton pertandingan. Cafu tiga kali tampil di final Piala Dunia, yaitu pada 1994, 1998 dan 2022, dengan dua kali mengangkat trofi.

Sementara Matthaus, pernah menjadi kapten Jerman Barat untuk meraih kemenangan pada tahun 1990. Okocha adalah seorang pemain gelandang yang membantu Nigeria lolos ke Piala Dunia untuk pertama kali pada 1994, lalu memenangkan gelar Olimpiade dua tahun kemudian. Di sisi lain, Cahill mencetak gol pertama Australia di Piala Dunia saat melawan Jepang pada 2006, lalu mewakili Socceroos pada 2010, 2014, dan 2018.

Milutinovic merupakan satu-satunya pelatih yang menangani lima edisi Piala Dunia berturut-turut dengan tim berbeda, yaitu Meksiko (1986), Kosta Rika (1990), AS (1994), Nigeria (1998) dan China (2002). Sementara dari Timur Tengah, tuan rumah akan diwakili oleh MalAllah. Ia merupakan mantan bek Qatar di Piala Dunia 1981. Lalu memenangkan medali perak di Olimpiade cabang sepak bola.

''Saya senang menjadi asisten undian di negara asal saya, dan bangga dengan Qatar. Piala Dunia di wilayah kami adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi setiap pesepak bola dan penggemar sepak bola Arab. Generasi ini akan membuat sejarah di lapangan, dan kami tidak sabar untuk menyambut dunia di sini hanya dalam beberapa bulan,'' kata MalAllah.

Lalu pada 1982, Madjer membawa Aljazair menuju kejutan Piala Dunia, ketika mencetak gol dalam kemenangan negaranya atas Jerman Barat. Sedangkan mantan pemain depan Iran, Ali Daei, adalah pencetak gol terbanyak pria dalam sejarah sepak bola dunia, sebelum akhirnya dilampaui Ronaldo pada September 2021. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement