Jumat 01 Apr 2022 08:39 WIB

Nabi Muhammad Mendapat Hadiah Khuf dari Raja an-Najasyi

Raja an-Najasyi mencintai Nabi Muhammad.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Nabi Muhammad Mendapat Hadiah Khuf dari Raja an-Najasyi. Foto:  Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Nabi Muhammad Mendapat Hadiah Khuf dari Raja an-Najasyi. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain dicintai kaum papa, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga dicintai oleh seorang raja an-Najasyi. Bentuk kecintaan raja an-Najasyi kepada nabi adalah menghadiahkannya sepasang Khuf hitam pekat kepada nabi.

"Laluna Nabi SAW memakainya dan kemudian ia berwudhu dengan hanya menyapu keduanya (yakni tidak membasuh kaki)," HR Abu Daud bab "Thaharah" dan bab Pakaian hadist nomor 3620.

Baca Juga

Menurut catatan M. Tarsyi Hawi penerjamaah kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah karangan Imam At Tirmidzi, mengatakan Khuf ialah sejenis kaos kaki, tetapi terbuat dari kulit binatang. Khuf dibuat amat tipis dan tingginya menutupi mata kaki. 

Biasanya hanya digunakan pada musim dingin untuk mencegah kulit kaki agar tidak pecah-pecah. Biasanya, orang memakai Khuf ketika musafir di musim dingin, dan masih memakai sepatu luar lagi. Sepatu ini namanya Khuf.

"Para ulama Indonesia sering menggunakan istilah mudah untuk terjemahkan tapi kadang-kadang diterjemahkan juga dengan sepatuku," tulis M Tarsyi Hawi dalam bukunya Hadits Mengenai Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW.

An-Najasyi menurut literatur barat umumnya disebut Negust, ia adalah gelar raja-raja Abesinia (Habsyi) yang sekarang dikenal dengan Ethopia. 

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Hinad bin Siri dari Waki dari Dalham bin Shalih dari Hujair bin Abdullah dari putra Buraidah yang bersumber dari Buraidah r.a.

Asy-Sya'bi berkata bahwa al-Mughirah bin Syu'bah r.a bercerita Diyahmemberi hadiah sepasang khuf kepada Nabi SAW kemudian Nabi SAW memakainya. Dan menurut riwayat Israil dari Jabir dari Amir adalah sebagai berikut" .....dan baju jubah, lalu Nabi SAW memakai keduanya sampai rusak, Nabi SAW tidak mengetahui apakah sepasang khuf itu berasal dari kulit binatang yang disembelih atau tidak.

Ini diriwayatkan oleh Qutaibah bin Said dari Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah dari al-Hasan bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Syabi yang bersumber dari Al-Mughirah bin Syu'bah r.a.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement