Jumat 01 Apr 2022 09:03 WIB

Penembakan KRL Tanah Abang, Pengamat: Harus Diusut

Soal penembakan di KRL Tanah Abang, pengamat meminta polisi harus mengusutnya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penumpang KRL Commuter line turun dari kereta. Soal penembakan di KRL Tanah Abang, pengamat meminta polisi harus mengusutnya.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah penumpang KRL Commuter line turun dari kereta. Soal penembakan di KRL Tanah Abang, pengamat meminta polisi harus mengusutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menyoroti kasus penembakkan terhadap penembakan rangkaian kereta kereta rel listrik (KRL) relasi Tanah Abang-Rangkasbitung. Ia meminta agar pihak kepolisian segera mengusut dan memberikan hukuman kepada pelaku perusakan sarana transportasi umum.

"Kekhawatiran saya tentu harus ada penindakan tegas agar tak terjadi lagi. Harus diusut dengan sanksi berat supaya ada efek jera," kata Trubus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga

Selain itu, kata Trubus, stakeholder terkait perlu melakukan peningkatan pengamanan dan pelayanan terhadap penumpang KRL dioptimalkan. Apalagi, saat ini aktivitas masyarakat sudah kembali normal pasca pandemi Covid-19. Ia juga menduga kasus penembakan ini berkaitan dengan kondisi masyarakat saat ini.

"Mereka di masyarakat dalam kondisi stres dampak pandemi, jadi mudah emosi dan muncul seperti itu. Itu bukan iseng, itu kesengajaan," kata Trubus menambahkan.

Kemudian, Trubus juga menilai pelaku sengaja melakukan penembakan untuk menimbulkan situasi kepanikan di masyarakat. Karena itu, kata dia, kasus ini menjadi bahan materi utama untuk perbaikan layanan bagi masyarakat. Juga juga evaluasi secara menyeluruh terkait dengan keamanan penumpang KRL.

"Aparat hukum harus mensosialisasikan mengenai keberadaan kereta ini, jadi harus melakukan edukasi kepada masyarakat, supaya tidak ada hal-hal yang ini kan sifatnya vandalisme, jadi lebih penekananya agar tidak meluas," ujar Trubus.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan rangkaian kereta kereta rel listrik (KRL) relasi Tanah Abang-Rangkas Bitung. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan pengusutan untuk mencari pelaku penembakan tersebut.

"Tidak ada korban jiwa. Hanya kacanya saja sebagian retak dan ada bolong bekas tembakan," tegas Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (31/3)

Lanjut Zulpan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden penembakan tersebut untuk bisa menangkap dan mengungkap motif pelaku melakukan penembakan ke rangkaian KRL. Polisi menduga peluru yang ditembakan orang yang tak dikenal itu berasal dari senjata jenis senapan angin.

Zulpan menjelaskan, peristiwa penembakan itu terjadi pada KRL baru masuk ke Stasiun Kebayoran. Secara tiba-tiba ada peluru menyasar ke salah satu kaca gerbang KRL hingga retak dan berlubang.

"Saat kereta masuk ke stasiun kebayoran kira-kira 200 meter sebelum stasiun pukul 19.20 WIB telah terjadi penembakan dengan senapan angin yang mengakibatkan kaca sebelah kanan pecah kereta kelima dari depan," terangnya.

Menurut Zulpan, saat ini pihaknya telah mengamankan proyektil peluru tersebut. Kemudian barang bukti proyektil itu saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Labfor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement