Jumat 01 Apr 2022 11:00 WIB

Serba Serbi Kapasitas Baterai Ponsel yang Perlu Kita Tahu

Semakin tinggi kapasitas dalam mAh berarti semakin lama baterai dapat bertahan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi baterai smartphone.
Foto: quallcomm
Ilustrasi baterai smartphone.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Saat membandingkan spesifikasi perangkat teknologi baru, Anda mungkin memperhatikan kapasitas baterai disertai singkatan “mAh”, dengan huruf besar yang tidak biasa. mAh adalah singkatan dari “miliampere hour”, yang merupakan unit pengukuran untuk kapasitas baterai.

Dilansir dari Trusted Reviews, Kamis (31/3/2022), semakin tinggi mAh-nya, semakin besar kapasitas baterai yang dimiliki. Satuan ini dihitung dengan mengalihkan arus yang dikeluarkan (diukur dalam miliampere) dengan waktu yang dibutuhkan (diukur dalam jam). Jadi jika baterai mengeluarkan 100 mA dalam satu jam, maka ia memiliki kapasitas 100mAh.

Baca Juga

Anda mungkin cukup percaya bahwa semakin tinggi kapasitas dalam mAh berarti semakin lama baterai dapat bertahan dalam keadaan apa pun, namun sebenarnya ini sedikit lebih rumit dari itu. Untuk satu hal, kapasitas diuji di bawah kondisi laboratorium, daripada digunakan seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, meskipun ada korelasi kuat antara kapasitas baterai dan masa pakai baterai, masa pakai baterai juga bergantung pada faktor-faktor seperti efisiensi perangkat keras dan perangkat lunak. Jadi Anda mungkin menemukan bahwa perangkat dengan kapasitas baterai yang lebih besar mungkin tidak bertahan lama selama perangkat itu dioptimalkan dengan baik.

Contoh perbandingan langsung misalnya berdasarkan pengalaman Trusted Reviews yang menemukan iPhone 13 (yang memiliki kapasitas baterai tipikal 3240 mAh) sebenarnya memiliki daya tahan yang lebih baik daripada Samsung Galaxy S22 Plus (yang memiliki kapasitas baterai tipikal 4500 mAh).

Selama pengujian, iPhone 13 kehilangan delapan persen biaya setelah streaming video satu jam dan satu persen biaya setelah streaming musik satu jam. Sedangkan Galaxy S22 Plus kehilangan sembilan persen biaya setelah streaming video satu jam, dan tiga persen biaya setelah streaming musik satu jam.

Alasan utamanya adalah karena Apple terkenal pandai dalam mengoptimalkan perangkat keras dan perangkat lunaknya untuk bekerja lebih efisien satu sama lain, meskipun memiliki baterai yang lebih kecil, ponselnya cenderung bertahan lebih lama daripada perangkat Android yang setara saat Trusted Reviews mengujinya.

Android adalah platform terbuka di mana perusahaan dapat membuat perubahan pada kodenya, dan menambahkan fitur tambahan, yang tidak selalu sepenuhnya dioptimalkan untuk perangkat keras yang digunakan. Itulah sebabnya di luar beberapa pengecualian, ponsel Android cenderung kurang hemat daya, meskipun memiliki baterai yang lebih besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement