Jumat 01 Apr 2022 13:44 WIB

Aktivitas Pabrik di Asia Melambat karena Krisis Ukraina dan Tekanan Inflasi

Aktivitas pabrik melambat di Cina, Korea Selatan, Vietnam. Malaysia dan Taiwan.

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Manufaktur. Sebagian besar pabrik di negara-negara Asia memperlihatkan aktivitas yang melambat pada Maret 2022.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Manufaktur. Sebagian besar pabrik di negara-negara Asia memperlihatkan aktivitas yang melambat pada Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebagian besar pabrik di negara-negara Asia memperlihatkan aktivitas yang melambat pada Maret 2022. Melambatnya sektor manufaktur ini karena permintaan China merosot dan meningkatnya biaya bahan baku yang disebabkan oleh krisis Ukraina menambah ketegangan bagi perusahaan-perusahaan yang sudah menderita gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan.

Sementara Jepang mendapat manfaat dari berkurangnya infeksi Covid-19, lonjakan biaya bahan bakar dan biji-bijian mengaburkan prospek banyak ekonomi Asia yang bergantung pada impor energi.

Baca Juga

Aktivitas pabrik China merosot pada laju tercepat dalam dua tahun pada Maret, indeks manajer pembelian (PMI) sektor swasta menunjukkan pada Jumat (1/4/2022), karena dampak dari krisis Ukraina dan kebangkitan kasus virus corona domestik memukul permintaan eksternal dan domestik.

Hasil tersebut sejalan dengan data resmi Kamis (31/3/2022) yang menunjukkan aktivitas manufaktur dan jasa China secara bersamaan berkontraksi pada Maret untuk pertama kalinya sejak puncak wabah Covid-19 negara itu pada 2020.Perlambatan di China menjadi pertanda buruk bagi Asia, yang menjadi tuan rumah bagi produsen besar yang bergantung pada konsumsi di ekonomi terbesar kedua di dunia, kata para analis.