USAID Serahkan Alat Tes TCM Tuberculosis ke RS PKU Gamping
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Penyerahan alat tes cepat molekuler (TCM) tuberkulosis (TB) ke RS PKU Muhammadiyah Gamping oleh USAID. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPKU PP Muhammadiyah) dan USAID melanjutkan kerja sama. Kali ini, lewat penyerahan alat tes cepat molekuler (TCM) tuberkulosis (TB) ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Bantuan TCM dilakukan dalam rangka kunjungan (visit site) MPKU PP Muhammadiyah dan USAID. Alat tes TCM merupakan bagian dari kerja sama Mentari TB Plan, yang mana RS PKU Muhammadiyah Gamping termasuk daftar jaringan RS-RS Muhammadiyah.
"Kami sampaikan terima kasih kepada MPKU PP Muhammadiyah atas kepercayaan dan kesempatan yang diberi ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Juga Mentari TB dan USAID, karena kami dijadikan salah satu wahana untuk melaksanakan program Mentari TB," kata Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping, dr Ahmad Faisol, Jumat (1/4/2022).
Faisol mengatakan, lewat program Mentari TB Recovery Plan, RS yang dipimpinnya kini menjadi pusat rujukan pasien TB, termasuk yang resisten obat (RO) di DIY. Bantuan yang diterima sudah dijalankan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, ia mensyukuri, vaksin dari program itu telah dilaksanakan sebaik-baiknya, memberi dampak biasa bagi RS dan masyarakat umumnya. Adapun program terkait Mentari TB Recovery Plan mencakup skrining untuk menemukan kasus baru.
Lalu, monitoring atau pengawaan minum obat dan sarana penunjang lain. Program itu dilaksanakan dengan alat-alat skrining yang diberikan MPKU PP Muhammadiyah dan USAID berupa alat X Ray mobile dan TCM TB yang diberikan saat kunjungan.
"Bantuan alat sudah kami terima dan kami wujudkan dalam bentuk poliklinik rawat jalan, layanan penunjang sudah kami renovasi laboratorium, alat TCM juga sudah kami terima, mudah-mudahan memberikan manfaat untuk uma," ujar Faisol.
Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Dr Agus Samsudin, turut pula menyampaikan harapannya untuk Mentari TB Recovery Plan yang dijalankan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia berharap, RS PKU Muhammadiyah Gamping melibatkan RS-RS yang ada di sekitarnya.
Artinya, diharapkan akan ada jaringan di antara rumah sakit, sehingga pasien dari RS lain, termasuk swasta bisa dikirim ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sebab, salah satu tantangan pasien TB adalah kesulitan mendapat layanan di rumah sakit.
Ia mengingatkan, banyak rumah sakit yang menolak program ini, jadi Muhammadiyah yang memiliki misi sosial merasa berkewajiban untuk menerima mereka. Bahkan, nilai-nilai ini sudah dipegang Muhammadiyah sejak 100 tahun lalu saat pendirian.
Yang mana, lanjut Agus, pendirian Muhammadiyah yakni membawa kesejahteraan bagi umat. Muhammadiyah ada misi amal dan usaha dan sebagai usaha harus survive, sustain, tidak boleh rugi. tapi di sisi lain ada amal yang harus tetap dilakukan.
"Kami percaya, ini bagian tidak terpisahkan dari usaha Muhammadiyah membangun kesehatan masyarakat Indonesia," kata Agus.
Tidak hanya bagi Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia, kerja sama dengan USAID khususnya dalam Mentari TB Recovery Plan juga diapresiasi badan pemberi bantuan AS itu. Diwakili David Stenton, Deputy Director Office of Health USAID Indonesia.
Ia menyampaikan rasa bangganya dan merasa terhormat mampu bekerja sama dengan Muhammadiyah. David berharap, baiknya kolaborasi dan kerja sama semua elemen dalam penanganan Covid-19 juga dapat diterapkan dalam langkah eradikasi TB.
"Sebagaimana kita bekerja sama menghadapi Covid-19, kita juga harus bekerja sama untuk melindungi hidup dari pasien dan keluarga. Kita harus kembali kepada tujuan untuk mengeliminasi TB pada 2023," ujarnya.