Jumat 01 Apr 2022 14:44 WIB

Yassine Bounou, Sosok di Bawah Mistar yang Bantu Maroko Lolos Piala Dunia 2022

Musim ini, Bounou berkontribusi besar dalam kesuksesan Maroko dan Sevilla.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Kiper timnas Maroko dan Sevilla, Yassine Bounou.
Foto: EPA-EFE/Mike Hewitt
Kiper timnas Maroko dan Sevilla, Yassine Bounou.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yassine Bounou dianggap sebagai pahlawan keberhasilan timnas Maroko lolos ke Piala Dunia 2022. Berkat kecakapannya dalam menjaga gawang, publik Maroko bisa menyaksikan timnya tampil di pesta sepak bola terbesar se jagad tersebut.

Ada banyak pujian yang disematkan kepada Bounou pada kemenangan Maroko 4-1 di leg kedua kualifikasi Piala Dunia melawan Republik Demokratik Kongo, Rabu (30/3). Semangatnya yang bersikeras tetap di lapangan meskipun mengalami cedera kepala akibat benturan dengan Luyindama pada menit ke-27 mendapatkan pujian di media sosial.

Baca Juga

Kepala kiper Sevilla itu harus dijahit di tengah lapangan hampir 10 menit. Setelah menerima perawatan ia melanjutkan permainan. Tetapi ia akhirnya harus diganti pada menit ke-43 ketika hampir tak bisa berdiri. Beberapa jam kemudian, ia mengirimkan pesan lewat media sosial kepada penggemarnya.

"Terima kasih semua atas pesan Anda! Dan selamat untuk semua warga. Morocco akan hadir di Qatar," tulis Bounou di akun Instagram-nya sekaligus menyertai teksnya dengan foto dirinya di ranjang rumah sakit dengan wajah tersenyum bersama orang tuanya, dilansir dari moroccolatestnews, Kamis (31/3).

Bounou merupakan kiper utama Sevilla. Ia resmi menjadi pemain permanen di klub La Liga Spanyol itu pada September 2020 setelah sejak 2019 berstatus sebagai pemain pinjaman dari Girona. Tim asal Andalusia tersebut terkesan dengan kontribusi Bounou sehingga kini menjadi bagian penting dari kesuksesan Sevilla menjadi penantang gelar La Liga.

Dalam catatan transfermarkt, Bounou memulai kariernya bersama WAC Reserve pada Juli 2010. Ia kemudian pindah ke Wydad AC sebelum hengkang ke Atletico Madrid B pada 2012. Dua tahun kemudian ia dipinjamkan ke Real Zaragoza dan berakhir pada 30 Juni 2016.

Atletico kemudian menjual sang kiper ke Girona pada 2016. Selama berseragam Girona ia mencatatkan 84 penampilan di semua kompetisi.

Girona kemudian meminjamkannya ke Sevilla di tahun 2019 hingga Agustus 2020. Ia tampil bagus di Sevilla sehingga dipermanenkan. Total kiper usia 30 tahun itu mencatatkan 96 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak satu gol untuk Sevila.

Musim ini, Bounou berkontribusi besar dalam kesuksesan Sevilla menjadi penantang terdekat Real Madrid dalam perburuan gelar La Liga. Sevilla kini duduk di posisi kedua klasemen sementara. Dan cederanya Bounou jelas kerugian besar bagi Sevilla jelang melawan Barcelona di Camp Nou, 3 April 2022 nanti.

Bounou tersebut mendapatkan sorotan dari beberapa klub top Eropa. Manchester United pernah menjadikannya sebagai sasaran transfer dan bisa jadi masih menjadi incaran. Pun dengan klub raksasa Borussia Dortmund yang juga mengincar pemain Muslim ini.

Di sisi lain, ketaatan Bounou dalam memeluk agama Islam tak perlu diragukan lagi. Ia bahkan dikenal selalu berpuasa saat Ramadhan meski sedang menjalani pertandingan.

"Kami harus melaksanakan puasa karena ini adalah kewajiban. Dengan berpuasa, saya yakin Allah akan membantu kami memenangkan setiap pertandingan," ujar Bounou dikutip Ninemsn.com.au.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement