REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto siap mempromosikan kacang koro sebagai pengganti kacang kedelai. Hal itu sebagai langkah mendorong hilirisasi atau pengolahan makanan menggunakan bahan dasar kacang yang banyak tumbuh di Indonesia itu.
"Kota Bogor kita fokus betul kepada hilirisasinya," kata Bima usai menghadiri acara Hari Kesatuan Gerak (HGK) ke-50 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor di Bubulak Tepi Sawah, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022). Dia menyampaikan, Kota Bogor siap menjadi etalase olahan makanan kacang koro yang sekarang sedang didorong oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki atas arahan Presiden Joko Widodo.
Bima ikut mendampingi Menkop UKM Teten Masduki melihat-lihat hasil makanan olahan berbahan dasar kacang koro di Kota Bogor yang dipamerkan di Bubulak Tepi Sawah. Menurut dia,selama ini perajin tempe di Kota Bogor sangat mengandalkan kepada bahan dasar kacang kedelai. Sementara, pasokannya bergantung pada impor yang sering kali mengalami turun naik harga.
Bima dan Teten pun mencicipi olahan tempe kacang koro yang disajikan oleh UMKM anggota PKK Kota Bogor. Keduanya menilai, olahan tempe kacang koro nyaris tidak terasa perbedaannya dengan tempe kacang kedelai. Pun dengan rasa juga sama. "Kalau kita tidak dikasih tahu kita tidak tagu itu kacang koro. Ada susu, ada tempe," kata Bima.
Menurut dia, ke depan tinggal bagaimana menemukan teknologi pengolahan yang menyempurnakan rasa agar kacang koro lebih maksimal dijadikan tempe.Begitu pun Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, baik susu, tempe, dan olahan lain rasanya hampir sama dengan berbahan dasar kacang kedelai. "Saya tadi mencicipi kue basah maupun kue kering itu tidak terasa bahwa dibuat dari tepung kacang koro," katanya.