Jumat 01 Apr 2022 17:10 WIB

Kulon Progo Diminta Benahi Objek Wisata Selama Ramadhan

Menurut dia, potensi wisata di Kulon Progo dapat berkembang dengan baik dan cepat.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Beberapa spot foto untuk pengunjung di Mahaloka, Pronosutan View, Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu (19/1/2022). Peson Pronosutan View menjadi salah satu wilayah yang cukup pesat perkembangan sektor pariwisata di Kulonprogo. Dengan lansekap persawahan dan perbukitan Menoreh menjadi salah satu daya jual di Nanggulan. Dengan jargon Pronosutan Ubude Jogja kini semakin bersolek menjadi destinasi favorit di Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Beberapa spot foto untuk pengunjung di Mahaloka, Pronosutan View, Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu (19/1/2022). Peson Pronosutan View menjadi salah satu wilayah yang cukup pesat perkembangan sektor pariwisata di Kulonprogo. Dengan lansekap persawahan dan perbukitan Menoreh menjadi salah satu daya jual di Nanggulan. Dengan jargon Pronosutan Ubude Jogja kini semakin bersolek menjadi destinasi favorit di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponimin Budi Hartono meminta Dinas Pariwisata setempat melakukan pembenahan objek wisata selama Ramadhan, sehingga saat libur Lebaran 2022 nanti tidak mengecewakan wisatawan yang berwisata. Ponimin di Kulon Progo, Jumat (1/4/2022), mengatakan berdasarkan pengamatan, objek wisata selama Ramadhan sebelum-sebelumnya selalu sepi pengunjung, kecuali Sabtu dan Ahad ada kunjungan untuk berolahraga.

"Untuk itu, kami meminta kepada dinas pariwisata (dispar) dan pelaku usaha pariwisata melakukan pembenahan-pembenahan dan persiapan untuk menyambut wisatawan saat libur Lebaran 2022 nanti," kata Ponimin.

Baca Juga

Menurut dia, potensi wisata di Kulon Progo dapat berkembang dengan baik dan cepat pada libur Lebaran 2022 karena adanya kelonggaran mudik. Kebijakan penghapusan tes PCR dan Antigen saat naik pesawat, kereta api dan kendaraan umum sangat menguntungkan bagi Kulon Progo sebagai pintu gerbang pemudik.

Berdasarkan informasi dari manajemen PT Angkasa Pura I bahwa jumlah pengguna jasa penerbangan yang berangkat dan datang di Bandara Internasional Yogyakarta setiap harinya di atas 3.000 penumpang. Hal ini tentu berdampak bagus terhadap perkembangan wisata alam dan wisata kuliner Kulon Progo ke depan. 

Untuk itu, ada hal-hal yang perlu dibenahi, yakni kelayakan kuliner lokal, pondok wisata, kebersihan dan kerapian objek wisata, serta fasilitas lainnya. "Kami minta pelaku wisata, pelaku jasa usaha pariwisata dan dispar untuk berbenah diri, sehingga objek wisata yang ada di Kulon Progo ini benar-benar menjadi garda terdepan wisatawan yang masuk ke DIY. Selain itu, perkembangan pariwisata mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Politisi PAN ini juga meminta dispar dan pelaku wisata harus benar-benar menyiapkan standar operasional protokol kesehatan objek wisata supaya tidak ada penyebaran Covid-19.

"Penerapan protokol kesehatan di objek wisata dengan ketat juga harus tetap dilaksanakan, jangan sampai objek wisata menjadi tempat penyebaran Covid-19," katanya.

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta mulai berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan masuknya investasi di Kulon Progo. "Kami juga berharap adanya Bandara Internasional Yogyakarta mampu mendongkrak pariwisata Kulon Progo yang menjadi pintu masuk wisatawan ke DIY melalui jalur udara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement