Jumat 01 Apr 2022 17:46 WIB

Laba Tumbuh Pesat, Garudafood Bagi Dividen Rp 219,2 Miliar

Garudafood catat laba bersih sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63 persen dari 2020

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.  PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63,8 persen dari tahun lalu sebesar Rp 259,4 miliar.
Foto: Facebook PT Garudafood
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63,8 persen dari tahun lalu sebesar Rp 259,4 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63,8 persen dari tahun lalu sebesar Rp 259,4 miliar.

Pertumbuhan laba bersih perseroan ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp 8,8 triliun atau meningkat 14 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 7,7 trilliun. "Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi Indonesia, kinerja Perseroan mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya," kata Direktur perseroan, Paulus Tedjosutikno, dikutip Jumat (1/4). 

Dengan masih adanya pembatasan antarnegara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru Covid-19, maka mayoritas penjualan masih didominasi oleh segmen domestik yaitu sebesar Rp 8,4 triliun atau tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 7,1 persen atau senilai Rp 390,7 miliar.

Dari laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 51,6 persen ditetapkan penggunaannya sebagai dividen tunai tahun buku 2021 yakni Rp 6 per lembar saham atau mencapai Rp 219,2 miliar. Dividen akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada Selasa, 12 April 2022. 

"Pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang," jelas Paulus. 

Selain itu, laba per lembar saham Perseroan juga naik sebesar 64,8 persen menjadi Rp 11,6 per lembar. Hal ini tidak terlepas dari dampak positif aksi pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) pada RUPST Perseroan Juni 2021 dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal per saham menjadi Rp 20.

Paulus mengatakan perseroan akan tetap berhati-hati dan selektif dalam menghadapi situasi ketidakpastian bisnis ke depan akibat pandemi dan diperparah dengan krisis di Ukraina yang memiliki multiplier effects pada operasional bisnis GOOD. Perseroan memprioritaskan belanja modal untuk pemeliharaan infrastruktur dan peningkatan beberapa kapasitas produksi atas produk-produk unggulannya. 

Perseroan juga menyiapkan rencana mitigasi atas kenaikan harga bahan baku yang semakin melonjak tinggi. Untuk rencana ke depan, perseroan akan melakukan pengembangan bisnis melalui tiga pilar utama yaitu pengembangan pasar domestik, internasional dan bisnis baru. 

Ketiga pilar ini dilandasi oleh keandalan, efektivitas, dan efisiensi operasional secara end-to-end serta sistem yang dibangun secara berkesinambungan. Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas melalui beberapa pengembangan sistem berbasis teknologi baik dari sisi penerimaan order dari pelanggan serta dari sisi produksi dan supply chain management.

"Implementasi teknologi digital diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Perseroan," kata Paulus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement