Jumat 01 Apr 2022 18:11 WIB

Yogya Izinkan Pasar Sore Ramadhan, Pemkot Wanti-Wanti Prokes Ketat

Pengelola pasar sore Ramadhan diminta untuk mengawasi pelaksanaan prokes

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nur Aini
Kemeriahan dekorasi menyambut Ramadhan di depan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). Masjid Jogokariyan mulai bersiap menyambut Ramadhan, salah satunya adanya Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ). Pasar sore bagi warga masyarakat yang menjual aneka makanan takjil untuk berbuka puasa. Selain KRJ di Masjid Jogokariyan juga diadakan berbuka puasa bersama selama Ramadhan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kemeriahan dekorasi menyambut Ramadhan di depan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). Masjid Jogokariyan mulai bersiap menyambut Ramadhan, salah satunya adanya Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ). Pasar sore bagi warga masyarakat yang menjual aneka makanan takjil untuk berbuka puasa. Selain KRJ di Masjid Jogokariyan juga diadakan berbuka puasa bersama selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tidak melarang diadakannya pasar sore di kawasan masjid di Ramadhan 2022. Namun, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mewanti-wanti agar protokol kesehatan (prokes) dijalankan dengan ketat. 

"Penjarangan tempat jajannya supaya tidak terlalu berdempetan dan kemudian juga ada upaya menjalankan prokes yang baik," kata Heroe di  Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (1/4/2022). 

Baca Juga

Heroe meminta agar pengelola pasar sore Ramadhan untuk mengawasi pelaksanaan prokes agar berjalan dengan ketat. Selain itu, Heroe juga meminta agar satgas penanganan Covid-19 di masing-masing wilayah juga turut melakukan pengawasan. 

"Kita hanya akan mengatur manakala ada kerumunan yang tidak terkendali. Jadi kita percayakan saat ini kepada teman-teman di satgas kemantren (kecamatan) dan juga para satgas terutama mereka yang menyelenggarakan pasar sore itu," ujar Heroe. 

Meskipun begitu, Heroe meyakini masyarakat dapat menjalankan prokes dengan baik. Pasalnya, kata Heroe, pelaksanaan pasar sore Ramadhan di masa pandemi Covid-19 saat ini sudah bukan pertama kalinya bagi masyarakat. 

"Saya yakin dan percaya para pengelola pasar sore atau pun di masjid-masjid sudah mampu bagaimana menjadikan perhelatan Ramadhan itu biar bisa nyaman bagi kita semuanya," ujarnya.

Tidak hanya pasar sore Ramadhan, pelaksanaan tarawih di masjid juga diperbolehkan. Namun, pelaksanaannya juga tetap dengan prokes yang ketat dan diberlakukan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen. 

"(Tarawih) Sekarang (kapasitas) 50 persen, pengajian 50 persen, perayaan Nuzulul Quran 50 persen dan sampai saat ini takbir juga diminta untuk (diadakan) di masjid saja tidak keliling," kata Heroe. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement