REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kementerian Ekonomi Israel dan Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan kedua negara telah memfinalisasi negosiasi kesepakatan perdagangan bebas. Setelah sebelumnya menormalisasi hubungan bilateral pada 2020 lalu.
Pada Jumat (1/4/2022) Kementerian Ekonomi Israel mengatakan dengan perjanjian ini sekitar 95 persen produk yang diperdagangkan akan segera atau secara bertahap bebas bea cukai. Produk-produk yang masuk dalam perjanjian ini antara lain makanan, produk pertanian dan kosmetik hingga peralatan medis dan obat-obatan.
Dalam pernyataannya Kementerian Ekonomi menambahkan perjanjian ini mengatur regulasi, bea cukai, layanan, lelang pemerintah dan perdagangan elektronik. Akan berlaku ketika sudah diratifikasi dan ditandatangani menteri ekonomi kedua negara.
UEA dan Israel menjalin hubungan resmi pada tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Abraham yang ditengahi pemerintah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bahrain dan Maroko turut menjalin hubungan resmi Israel dengan perjanjian tersebut.
"Perjanjian yang menjadi tonggak bersejarah ini akan dibangun di atas Perjanjian Abraham dan diikat oleh salah satu hubungan dagang paling penting dan menjanjikan di dunia," kata Menteri Negara untuk Perdagangan Luar Negeri UEA Thani Al Zeyoudi di Twitter.