Jumat 01 Apr 2022 18:38 WIB

Pemkot Tasikmalaya Siapkan Vaksinasi Malam Hari Saat Ramadhan

Layanan itu disiapkan untuk mengantisipasi adanya masyarakat tak mau vaksinasi siang

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mempersiapkan layanan vaksinasi Covid-19 pada malam hari. Layanan itu disiapkan untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang tak mau melakukan vaksinasi pada siang hari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk dapat melakukan vaksinasi Covid-19. Meski Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan edaran yang menyatakan, bahwa vaksinasi tidak membatalkan ibadah puasa, penolakan masyarakat untuk melakukan vaksinasi saat siang hari tetap diantisipasi.

Baca Juga

"Apabila vaksinasi tidak memungkinkan untuk siang hari, bisa dilaksanakan pada malam hari. Namun kami belum membahas teknis vaksinasi pada malam hari," kata dia, Jumat (1/4/2022).

Artinya, teknis pelaksanaan vaksinasi pada malam hari harus juga dipersiapkan. Ia tak ingin, antusias masyarakat untuk vaksinasi pada malam hari rendah, ketika petugas sudah siap di lokasi.

"Jangan sampai petugas sudah siap, vaksin sudah ada, tidak ada yang mau divaksin. Mungkin untuk vaksinasi malam hari akan dilakukan pendataan dulu. Jadi sasarannya harus jelas dulu, baru akan kami lakukan," kata dia. 

Sementara di Kabupaten Pangandaran, vaksinasi pada malam hari juga disiapkan. Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana, mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan vaksinasi selama Ramadhan.

"Namun strateginya diatur agar tidak menimgulkan penolakan dari masyarakat," kata dia.

Ia mengakui, Kemenag telah memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi tidak akan memengaruhi ibadah puasa. Namun, agar tidak menimbulkan resistensi, strateginya harus disesuaikan. 

"Bisa malam hari dan waktu lain. Tergantung kesepakatan dengan kiai juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement