Jumat 01 Apr 2022 18:50 WIB

Harga BBM Malaysia Lebih Murah Meski Ron Tinggi, Ini Penjelasan Pengamat

Selain dekat Singapura, Pemerintah Malaysia terapkan subsidi lebih besar bagi BBM

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas saat akan mengisi bensin Pertamax untuk pengendara motor di Jakarta, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan tarif baru BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 pada 1 April 2022.  Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika
Petugas saat akan mengisi bensin Pertamax untuk pengendara motor di Jakarta, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan tarif baru BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 pada 1 April 2022. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca kenaikan harga jual Pertamax, masyarakat membandingkan harga jual BBM antara Indonesia dan Malaysia. Namun, menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, harga BBM di Malaysia bisa lebih murah dibandingkan Indonesia karena beberapa faktor.

Pertama, kata Mamit karena Malaysia menerapkan subsidi Automatic Pricing Mechanism (APM) dimana kebijakan APM ini berfungsi untuk menstabilkan harga bensin seperti bensin RON 95, RON 97 dan solar. Kata Mamit, mekanisme ini melalui pemberlakuan pajak penjualan dan subsidi dalam jumlah yang bervariasi.

Baca Juga

"Oleh karenanya, perubahan harga eceran dipengaruhi oleh besaran pajak dan subsidi dalam batas tertentu sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah Malaysia," ujar Mamit kepada Republika, Jumat (1/4).

Mamit menjelaskan faktor lainnya adalah adanya faktor geografis yang mempengaruhi biaya distribusi BBM. Malaysia lebih dekat dengan Singapura yang saat ini menjadi wilayah dengan tempat blending dan kilang terbesar di Asia.

"Kalau biaya distribusinya murah, maka harga jualnya juga akan terpengaruh," kata Mamit.

Pertamina memutuskan bahwa kenaikan harga bahan bakar nonsubsidi tersebut untuk mengurangi beban perseroan yang tertekan akibat harga minyak dunia yang telah bertengger di atas 100 dolar AS per barel. Meski demikian, perseroan menyatakan bahwa kenaikan harga ini masih berada jauh di bawah nilai keekonomian.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak tahun 2019," kata Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.

Sementara itu, harga bahan bakar minyak (BBM) RON 97 di Malaysia ditetapkan naik delapan sen menjadi 3,91 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 13.337 per liter, begitu informasi yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Malaysia pada Kamis (31/3/2022). Harga BBM di Malaysia diumumkan berlaku setiap satu pekan sekali.

Untuk harga BBM RON 95 dijual di 2,05 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 6.993 per liter alias harga tetap dibandingkan pekan sebelumnya. Harga solar juga tidak berubah 2,15 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7.334 per per liter.

Harga jual BBM di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan BBM yang dijual Pertamina di Indonesia.  Freemalaysiatoday dikutip di Jakarta, Jumat (1/3/2022), harga tersebut berlaku hingga 6 April 2022. Kemenkeu Malaysia menyatakan, pemerintah terus memantau tren harga minyak mentah global dan mengambil langkah yang tepat untuk memastikan kesejahteraan dan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.

"Untuk melindungi konsumen dari kenaikan harga minyak dunia, pemerintah akan mempertahankan harga pagu RON 95 pada 2,05 ringgit Malaysia per liter dan solar pada 2,15 ringgit Malaysia per liter, meskipun harga pasar (berasal dari mekanisme penetapan harga otomatis) untuk RON 95 dan solar telah meningkat melampaui harga plafon saat ini," kata Kemenkeu dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement